Taken from : Milis Asiforbaby
Meskipun kini susu formula telah dibuat dengan komponen yang sangat mirip ASI, namun, beberapa manfaat ASI tak bisa tergantikan. Faktor penting yang terkandung dalam ASI, yaitu zat antibodi yang berguna untuk kekebalan tubuh dan berbagai enzim yang terkandung dalam ASI untuk membantu penyerapan seluruh zat gizi tidak bisa didapatkan anak dari susu formula.
ASI mengandung zat-zat itu juga dilengkapi dengan enzim untuk penyerapan, yaitu; lipase. Enzim inilah yang tidak terkandung dalam susu formula, karena enzim ini akan rusak bila dipanaskan. Kondisi inilah yang menyebabkan ibu dianjurkan memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pada bayinya, sekalipun ia sudah kembali beraktivitas seperti biasa.
Ingin tahu lebih banyak tentang ASI? Berikut catatan yang bisa membantu para ibu:
Kapan ASI diproduksi?
Dalam waktu tiga hari bahkan seminggu setelah ibu melahirkan. ASI tidak diproduksi langsung banyak, melainkan sedikit demi sedikit. Menurut para pakar kesehatan, hal ini terjadi karena beberapa saat setelah melahirkan ibu cenderung cemas tentang kondisi bayiya. Kecemasan inilah yang kerap membuat ASI ibu sulit keluar. Namun kondisi ini tidak berlaku pada ibu yang telah memiliki lebih dari satu anak. Pada hari kedua, biasanya produksi ASI sudah lancar.
Memperkenalkan 'puting'
Meskipun ASI belum keluar, si ibu harus tetap memperkenalkan putingnya pada si kecil. Secara otomatis, bayi akan mengisap puting tersebut. Nah, refleks mengisap dari bayi inilah yang dapat membantu ASI cepat keluar. Makin sering ASI diberikan, makin banyak pula ASI dihasilkan. Produksi ASI meningkat seiring dengan gerakan mengisap. Sebaliknya, jika dihentikan maka lambat laun produksi ASI pun berkurang. Itulah mengapa, berikan ASI atau pompalah secara teratur. Agar ASI keluar ibu harus banyak minum, sekitar 2 liter atau lebih dan makan makanan yang sehat, terutama sayur-sayuran hijau.
Berapa lama waktu menyusui?
Paling baik adalah 10 hingga 20 menit untuk masing-masing payudara. Namun kondisi ini tergantung pada kekuatan bayi menghisap, kecepatan menelan serta kenyamanan bayi saat disusui. Saat kenyang bayi akan melepaskan puting ibu. Sedangkan Frekuensi menyusi, tergantung pada jumlah ASI serta nafsu makan si bayi.
Ibu yang sakit, boleh menyusui?
Boleh. Asalkan ibu tidak mengonsumsi obat antikanker, obat diabetes atau antibiotik. Jenis obat pilek, flu, pusing atau obat penyakit ringan lainnya tidak akan berdampak pada produksi ASI.
Posisi terbaik menyusui
Berbaring adalah posisi terbaik yang disarankan. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa posisi menyusui sambil berbaring tak hanya dapat meningkatkan kelancaran ASI tapi juga akan meningkatkan refleks alamiah bayi
Bisakah menyusui setelah menjalani operasi caesar?
Tentu saja bisa. Asalkan ibu dan bayinya dalam kondisi sehat. Bahkan disarankan agar ibu langsung menyusui bayinya segera setelah efek anestesi hilang.
Apakah ASI berwarna seperti santan lebih bagus?
Tekstur ASI tak sama dengan susu kaleng. Bila ASI encer, keruh dan kuning, bukan berarti kualitasnya jelek. Rasa ASI juga tawar, namun tidak bermasalah karena bayi belum mengenal perbandingan rasa.
Apakah yang dimakan ibu akan mempengaruhi kualitas ASI?
Dalam hal makanan, bagi ibu tak ada pantangan. Misal, tak ada kepercayaan kalau ibu banyak makan cabe akan membuat bayi mengalami diare. Sebenarnya yang akan mengalami diare adalah ibu, dan akan mempengaruhi produksi ASI karena kesehatan ibu sedang tidak prima. Jadi, ibu tidak memiliki pantangan makanan dan minuman, kecuali minuman yang beralkohol.
Manajemen ASI
Dianjurkan untuk memerah ASI setiap tiga jam sekali di tempat yang tenang. ASI perah tahan enam sampai delapan jam di suhu ruang, 24 jam dalam termos berisi es batu, 48 jam dalam lemari es dan tiga bulan dalam freezer. Pemberian ASI perah dengan sendok atau cangkir sebaiknya diberikan orang lain, bukan ibu. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga konsistensi sehingga bayi tidak mengalami bingung puting. Selain itu, sisa susu yang tidak dihabiskan bayi sebaiknya tidak disimpan atau dibekukan ulang agar bayi terhindar dari risiko
Cara memeras ASI
Ada dua cara yang bisa ibu lakukan. Dengan tangan atau dengan pompa. Memeras ASI dengan tangan agak sedikit lama, namun tidak membuat payudara nyeri dan sakit. Sedangkan pompa, jauh lebih cepat dan tidak melelahkan. Sayangnya kadang pompa membuat payudara terasa nyeri.
Menggunakan tangan: Usahakan tangan dalam kondisi bersih dan steril. Kemudian sangga payudara dengan satu tangan dan pijat seluruh bagian payudara. Termasuk bagian bawahnya, minimla 10 kali. Remas dan tekan dengan lembut ke arah areola dan peraslah puting menggunakan ibu jari dan telunjuk hingga susu keluar.
Menggunakan pompa: Ada jenis pompa manual, dan jenis pompa yang menggunakan batere. Prinsip kerja kedua alat ini sama. Arahkan corong pada puing, lalu ASI dipompa. Kemudian biarkan ASI memenuhi botol yang ada di bagian bawahnya.
Thursday, March 11, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment