Taken From : Milis Asiforbaby
Ternyata, produksi ASI yang berlimpah bisa merepotkan juga. Namun, jangan khawatir, ada kiat-kiat mengatasinya.
Kebanyakan ibu khawatir bayinya kurang gizi akibat produksi ASI-nya sedikit. Tapi ada juga yang sebaliknya. Mereka malah bingung karena produksi ASI-nya berlimpah. Bahkan dengan refleks pengaliran air susu yang ringan saja, ASI sudah memancar dengan deras. Tentu saja ibu sulit mengontrolnya, sehingga sang bayi kerap tersedak atau muntah.
Bila bayi menolak menyusu dan menangis, payudara ibu menjadi “penuh” dan membengkak. Bahkan, ASI akan menetes dan mengotori baju. Repot dan tidak nyaman, bukan?
Ada beberapa penyebab
Masalah ASI berlimpah (hiperlaktasi) ini diduga disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
• Bila dialami pada minggu-minggu pertama masa menyusui, maka hiperlaktasi ini sebenarnya mencerminkan antusiasme tubuh ibu untuk menghasilkan susu sebanyak mungkin. Bila tubuh ibu dan bayi telah menemukan “rumusan” yang tepat untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan ASI yang saling menguntungkan, masalah ini akan hilang dengan sendirinya (dalam waktu kurang lebih 6-10 minggu).
• Bila hiperlaktasi ini terus dialami oleh seorang ibu, maka penyebabnya mungkin karena ibu yang bersangkutan memiliki banyak alveoli (kelenjar yang memproduksi ASI) dalam payudaranya. Perlu diketahui, jumlah rata-rata alveoli adalah 100.000 sampai 300.000 per payudara. Ibu dengan hiperlaktasi sering mencapai batas atas dari jumlah rata-rata tersebut.
• Masalah hiperlaktasi juga dapat disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan hormon atau adanya tumor pada kelenjar pituitari (kelenjar yang terletak di bawah otak dan menghasilkan banyak hormon).
Sehubungan dengan hal itu, ibu dengan hiperlaktasi sebaiknya menemui dokter atau konsultan laktasi. Dengan demikian, bisa dicari apa penyebab dari masalah yang sedang dihadapinya.
Cari jalan keluarnya
Beberapa kiat berikut dapat membantu Anda untuk mencegah bayi tersedak.
• Sebelum mulai menyusui bayi, perahlah sedikit ASI. Tindakan ini akan memperlambat aliran ASI yang keluar saat disusukan pada bayi. Jumlah ASI yang diperah sebaiknya tidak terlalu banyak, dan jangan melakukannya diantara dua waktu menyusui. Karena, semakin banyak ASI yang Anda perah dan semakin sering Anda merangsang payudara, maka semakin banyak tubuh Anda memproduksi ASI.
• Cobalah menyusui lebih sering dalam berbagai posisi. Posisi yang biasanya sesuai untuk mengatasi masalah hiperlaktasi ini adalah posisi ibu setengah tidur dan bayi ditengkurapkan di dada ibunya. Dalam posisi ini, aliran ASI mengarah ke atas, sehingga keluarnya ASI tidak terlalu deras.
Sedangkan untuk mengurangi produksi ASI, Anda dapat melakukannya dengan menyisakan ASI di dalam payudara. Caranya, upayakanlah agar bayi tidak terlalu lama menyusu. Seiring dengan berkurangnya jumlah ASI yang keluar dari payudara pada satu waktu menyusui, tubuh ibu pun akan mengurangi produksi ASI-nya.
Satu hal yang perlu Anda ingat, upaya untuk mengurangi produksi ASI tersebut perlu waktu. Jadi, Anda sebaiknya tidak putus asa, atau menduga bayi akan menolak Anda selamanya. Perlu diketahui, dia hanya belum mampu mengatasi derasnya aliran ASI saat ini, dan akan terus berupaya mengatasinya bersama-sama Anda. Sementara itu, untuk mencegah baju Anda kotor karena ASI, gunakanlah breast pads dan baju atasan yang bermotif. Atau, tidak ada salahnya pula bila Anda mendonorkan kelebihan ASI Anda tersebut ke rumah sakit. Kelebihan ASI Anda akan sangat bermanfaat bagi banyak bayi lain.
Bila tidak ada satu cara pun yang berhasil pada Anda, segeralah temui dokter atau konsultan laktasi. Hiperlaktasi mungkin membuat bayi sulit menyusu, namun hal ini tidak akan membahayakannya. Selain itu, kabar baiknya adalah tubuh Anda memproduksi makanan dalam jumlah berlimpah, sehingga bayi dapat tumbuh kembang optimal.
Dewi Handajani
Konsultasi ilmiah: Prof. dr. Rulina Suradi, Sp.A(K), IBCLC, Bagian Ilmu Kesehatan Anak, FKUI, RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Thursday, March 11, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment