Moms pengen kan liat baby girlnya makin ngegemesin???
Coba deh pakein stocking for baby girl ini,pasti deh makin jatuh cinta sama putri kecilnya.
Selamat dandanin putri kecilnya yaa...(",)
Harga : Rp. 70.000 per pack
6 - 12 months (all SOLD OUT)
0 - 6 months
Saturday, March 27, 2010
Monday, March 15, 2010
Celana Lampin Nice Kids
HALO MOMSS
Udah Tau Celana Lampin Nice Kids??
FAIRASHOP Jualan Celana ini nih
Detail Produk :
* Bagian dalam mengandung plastik jas baby yang sangat lembut dan aman bagi kulit bayi
* Bahan lampin (penyerap) mengandung busa penyerap sebagai penahan air pipis dan dilapisi kain permukaan yang lembut
* Tahan hingga 3 kali waktu pipis bayi
* Aman buat lingkungan karena dapat dipakai ulang dan dicuci
* Tidak mengandung bahan kimia (tdk pakai gel)
* Mudah digunakan : pasang lampin di atas lapisan celana
Tersedia 3 warna : Pink, Biru dan Kuning
Ukuran : S (5-7kg), M (7-10kg), L (10-13 kg), XL (13-15kg)
JENIS PRODUK :
1. CELANA SISTEM LAMPIN SAJA
A. CELANA LAMPIN VELCRO
B. CELANA LAMPIN KARET
C. CELANA LAMPIN KANCING 3
2. REFILL LAMPIN
A.Isi 3 : Rp. 17.000
B. Isi 6 : Rp. 32.000
3. CELANA SISTIM LAMPIN + LAMPIN
Kancing 3 :
1. Kemasan Dus : Rp 19.500
Pull Up :
1. Kemasan Dus : Rp 18.000
Velcro :
1. Kemasan Dus : Rp 18.000
Lampin Isi 3 : Rp. 17.000
Lampin Isi 6 : Rp. 32.000
DETAIL PRODUK
Udah Tau Celana Lampin Nice Kids??
FAIRASHOP Jualan Celana ini nih
Detail Produk :
* Bagian dalam mengandung plastik jas baby yang sangat lembut dan aman bagi kulit bayi
* Bahan lampin (penyerap) mengandung busa penyerap sebagai penahan air pipis dan dilapisi kain permukaan yang lembut
* Tahan hingga 3 kali waktu pipis bayi
* Aman buat lingkungan karena dapat dipakai ulang dan dicuci
* Tidak mengandung bahan kimia (tdk pakai gel)
* Mudah digunakan : pasang lampin di atas lapisan celana
Tersedia 3 warna : Pink, Biru dan Kuning
Ukuran : S (5-7kg), M (7-10kg), L (10-13 kg), XL (13-15kg)
JENIS PRODUK :
1. CELANA SISTEM LAMPIN SAJA
A. CELANA LAMPIN VELCRO
B. CELANA LAMPIN KARET
C. CELANA LAMPIN KANCING 3
2. REFILL LAMPIN
A.Isi 3 : Rp. 17.000
B. Isi 6 : Rp. 32.000
3. CELANA SISTIM LAMPIN + LAMPIN
Kancing 3 :
1. Kemasan Dus : Rp 19.500
Pull Up :
1. Kemasan Dus : Rp 18.000
Velcro :
1. Kemasan Dus : Rp 18.000
Lampin Isi 3 : Rp. 17.000
Lampin Isi 6 : Rp. 32.000
DETAIL PRODUK
Categories
Baby Needs,
Cloth Diaper,
Clothes
NURSING APRON
Halo mommies
Ada New Breastfeeding Stuff ni di Faira Shop
Nursing Apron...
Yup, sekarang ga usah sungkan atau malu-malu lagi kalo mau nenen di depan umum, mau di kereta, di lapangan :D, kalo si kecil hauss, yuukk nenen ajaaaa ;)
Price :
1. IDR 65.000
2. IDR 70.000 : flower in pink&flower in purple
Nih motifnya ya moms, dipeleeh aja yaaah
btw ni bahannya bagus kok... :) - Good Quality guaranteed :)
flower in purple
flower in pink
strawberry
hello kitty(sold out)
red hello kitty(sold out)
zebra 2(sold out)
zebra 1(sold out)
fish in action(sold out)
cute blue(sold out)
soft blue butterfly(sold out)
passion pink butterfly
soft pink butterfly(sold out)
cartoon (SOLD)
sweet lion
violet cartoon
black&white (SOLD)
giraffe(sold out)
blue polka(sold out)
orange polka(sold out)
green maze
purple polka (SOLD)
pink&white
Purple Polka With Stripe
Amazing Town
Ada New Breastfeeding Stuff ni di Faira Shop
Nursing Apron...
Yup, sekarang ga usah sungkan atau malu-malu lagi kalo mau nenen di depan umum, mau di kereta, di lapangan :D, kalo si kecil hauss, yuukk nenen ajaaaa ;)
Price :
1. IDR 65.000
2. IDR 70.000 : flower in pink&flower in purple
Nih motifnya ya moms, dipeleeh aja yaaah
btw ni bahannya bagus kok... :) - Good Quality guaranteed :)
flower in purple
flower in pink
strawberry
hello kitty(sold out)
red hello kitty(sold out)
zebra 2(sold out)
zebra 1(sold out)
fish in action(sold out)
cute blue(sold out)
soft blue butterfly(sold out)
passion pink butterfly
soft pink butterfly(sold out)
cartoon (SOLD)
sweet lion
violet cartoon
black&white (SOLD)
giraffe(sold out)
blue polka(sold out)
orange polka(sold out)
green maze
purple polka (SOLD)
pink&white
Purple Polka With Stripe
Amazing Town
Categories
Mother Needs,
Nursing Apron
Sunday, March 14, 2010
CLOTH DIAPER COOLABABY
Halo moms....
Fairashop punya CLOTH DIAPER NIH, COOLABABY
Ayo moms, pake cloth diaper bisa bikin pengeluaran Rumah Tangga lebih irit looh
dari pada Disposable Diapers..
Coolababy ini tahan 3 - 4 jam pemakaian ya moms
Sebelum dipakai, cuci dulu 2 kali ya moms, dicuci seperti biasa yah moms
Kalo mau tanya yang lain2 boleh lewat email, sms, dan shoutbox yah.
DILARANG :
- DIRENDAM DALAM AIR PANAS
- DIBERI PEMUTIH
- DIBERI PELEMBUT
- DISETRIKA
Harga :
1 pants + 2 microfiber insert : Rp. 105.000,-
pembelian > 3 pack : Rp 100.000
1 pants + 1 microfiber insert : Rp. 90.000
Pembelian > 3 pack : Rp. 85.000
pilihan warna :
Fairashop punya CLOTH DIAPER NIH, COOLABABY
Ayo moms, pake cloth diaper bisa bikin pengeluaran Rumah Tangga lebih irit looh
dari pada Disposable Diapers..
Coolababy ini tahan 3 - 4 jam pemakaian ya moms
Sebelum dipakai, cuci dulu 2 kali ya moms, dicuci seperti biasa yah moms
Kalo mau tanya yang lain2 boleh lewat email, sms, dan shoutbox yah.
DILARANG :
- DIRENDAM DALAM AIR PANAS
- DIBERI PEMUTIH
- DIBERI PELEMBUT
- DISETRIKA
Harga :
1 pants + 2 microfiber insert : Rp. 105.000,-
pembelian > 3 pack : Rp 100.000
1 pants + 1 microfiber insert : Rp. 90.000
Pembelian > 3 pack : Rp. 85.000
pilihan warna :
Categories
Baby Needs,
Cloth Diaper,
Clothes
Thursday, March 11, 2010
ASI perah
Taken From : Milis Asiforbaby
ASI PERAH
di ruangan biasa dengan suhu biasa : 6 - 8 jam
di dalam termos es : 1x 24 jam
di dalam lemari es (tempat sayur) : 2x 24 jam
di dalam freezer 1 pintu : 2 minggu
di dalam freezer 2 pintu 3 bulan
ASI adalah cairan hidup yang mengandung makanan dan anti infeksi, jadi
cara penyimpanannya menentukan kualitas anti infeksi dan zat gizi ASI
yang dikandungnnya, nah anti infeksi dalam asi ini yang membantu asi
segar lebih lama, anti bakteri mengurangi pertumbuhan bakteri dalam
asi perah yang disimpan.
tempat penyimpanan disarankan di dalam botol gelas atau botol plastik
keras, volumennya bisa 80 - 100 CC.
selalu untuk menulis label jam dan tanggal dibuat, dan sebaiknya
sebelum di simpan ke freezer dinginkan dulu kurang lebih 30 menit di
lemari es.
terimakasih semoga bermamfaat..
SENRA LAKTASI INDONESIA
http://selasi.org
kami membuka konsultasi lewat telp ke nomor :
021-83795168
ASI PERAH
di ruangan biasa dengan suhu biasa : 6 - 8 jam
di dalam termos es : 1x 24 jam
di dalam lemari es (tempat sayur) : 2x 24 jam
di dalam freezer 1 pintu : 2 minggu
di dalam freezer 2 pintu 3 bulan
ASI adalah cairan hidup yang mengandung makanan dan anti infeksi, jadi
cara penyimpanannya menentukan kualitas anti infeksi dan zat gizi ASI
yang dikandungnnya, nah anti infeksi dalam asi ini yang membantu asi
segar lebih lama, anti bakteri mengurangi pertumbuhan bakteri dalam
asi perah yang disimpan.
tempat penyimpanan disarankan di dalam botol gelas atau botol plastik
keras, volumennya bisa 80 - 100 CC.
selalu untuk menulis label jam dan tanggal dibuat, dan sebaiknya
sebelum di simpan ke freezer dinginkan dulu kurang lebih 30 menit di
lemari es.
terimakasih semoga bermamfaat..
SENRA LAKTASI INDONESIA
http://selasi.org
kami membuka konsultasi lewat telp ke nomor :
021-83795168
Categories
Artikel
MENYAPIH DENGAN CINTA (WEANING WITH LOVE)
Taken From : Milis Asiforbaby
Ditulis bebas & dirangkum dari berbagai sumber (Lalecheleague, WHO, breastfeeding.com) oleh Luluk Lely Soraya Ichwan
Menyapih
Sering jadi pertanyaan banyak orang tua "Kapan sih usia yang tepat untuk menyapih anak dari masa menyusu pada ibunya ?" Kemudian bagaimana cara menyapih yg terbaik ? Sebetulnya apa sih yang dimaksud dg kata “menyapih” itu sendiri ?
Menyapih adalah suatu proses berhentinya masa menyusui secara berangsur-angsur atau sekaligus. Proses tsb dapat disebabkan oleh berhentinya sang anak dari menyusu pada ibunya. Atau bisa juga berhentinya sang ibu untuk menyusui anaknya.
Atau bisa juga keduanya. Jadi bisa dg berbagai alasan.
Masa menyapih ini merupakan pengalaman emosional bagi sang ibu, anak juga sang ayah. Karena 3 pihak tadi (Ibu-Ayah-Anak) merupakan ikatan kesatuan yg gak boleh dilupakan. Kenapa ayah juga terlibat ? Karena ayah juga berperan dan memberikan pengaruh tersendiri dalam proses menyusui.
Kapan anak harus disapih
Banyak yg bertanya juga kapan sebaiknya anak disapih dari ibunya, atau kapan waktu yang tepat untuk menyapih.
Sebetulnya tidak ada ketentuan khusus atau batasan khusus kapan anak harus disapih.
Jadi tidak ada aturan bahwa pada umur sekian anak harus disapih dari ibunya.
Menurut WHO, masa pemberian ASI diberikan secara eksklusif 6 bulan pertama, kemudian dianjurkan tetap diberikan setelah 6 bulan berdampingan dg makanan tambahan hingga umur 2 th atau LEBIH. Jadi tidak ada batasan di umur berapa. Ini artinya tidak ada aturan bahwa pas pada umur 2 th anak harus disapih dari ibunya.
Banyak orang tua menyapih anaknya pada umur 1 th-2th, ada juga yg umur 3 tahun anaknya baru disapih bahkan ada juga yg umur 4 th.
ASI > 1th tidak bergizi ?
Sampai kapan proses / masa menyusui dapat dilanjutkan ?
Jawabannya : Selama ketiga pihak (ibu-anak-ayah) masih menginginkan.
Itu artinya jika sang ibu / sang anak / sang ayah sudah tidak menginginkan, maka proses menyapih dapat dilakukan.
Misalnya, sang ibu punya deadine (batas waktu) tersendiri bahwa pada umur sekian si anak harus disapih tetapi sang ibu masih enjoy & sang anak juga masih menginginkan, maka tidak perlu disapih. Intinya, pilih timing yg paling nyaman untuk semua pihak.
ASI > 1 th jelek dan tidak bergizi ?!
Sering ada anggapan bahwa ASI itu sudah jelek kalo anak sudah berusia 1 th ke atas ? Nah apalagi jika anak berusia 2 th, betulkah ini?
Opini bahwa ASI itu jelek > 1 th ternyata sama sekali tidak benar.
ASI tetap kaya akan nutrisi. Menurut penelitian Dewey KG dalam artikel "Nutrition, Growth, and Complementary Feeding of the Breastfed Infant". Pediatric Clinics of North American. February 2001;48(1)), bahwa ASI > 1 th kaya akan nutrisi :
“In the second year (12-23 months), ASI mengandung :
• 43% of protein requirements;
• 36% of calcium requirements;
• 75% of vitamin A requirements;
• 60% of vitamin C requirements”.
Ini belum termasuk zat anti infeksi/anti kuman yg tetap dan selalu ada dalam ASI yg manfaatnya sangat luarbiasa untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit.
Jadi tidak pernah ada istilah ASI jelek.
Kandungan gizi ASI itu sangat fleksibel sesuai kebutuhan sang anak.
Komposisinya tidak pernah sama dan selalu berubah bahkan tiap menit.
Ini berbeda sama sekali dg kandungan susu formula yg itu-itu saja.
Sampai saat ini banyak anggapan bahwa jika anak disusui terus nantinya anak susah disapihnya. Atau banyak juga yg menganggap anak akan jadi tidak mandiri.
Benarkah hal ini ? Hingga saat ini tidak ada / belum ada penelitian khusus yg membuktikan bahwa ada hubungan antara usia anak disapih dg kemandirian anak. Kenyataan yang ada sering sekali orang merancukan / mencampuradukkan kedekatan orang tua dg si anak,dengan manja atau kurang mandiri. Apakah kedekatan dengan orang tua sama dengan manja? Belum tentu kan ? Bukankah secara psikologis pada usia tsb anak justru memang membutuhkan kedekatan yg bagus dg orangtuanya. Sementara itu banyak sekali anak yang disapih di usia >1 atau 2 th tetap menjadi anak yang mandiri. Jadi kembalikan lagi ke definisi mandiri itu bagaimana.
Cara terbaik menyapih anak
Cara menyapih yg baik & tepat.
Tidak ada cara khusus dalam menyapih.
Beberapa ahli laktasi memberikan tips-tips agar proses menyapih berjalan dg baik :
1. Lakukan proses menyapih secara perlahan.
Mis. Mengurangi secara bertahap frekuensi menyusu. Biasanya 4 x sehari maka secara perlahan diubah 3 x sehari terus hingga akhirnya berhenti.
2. Alihkan perhatian anak / sibukkan anak dg hal lain.
Bisa dg membacakan buku ke anak, bermain, bernyanyi, dsb. Hingga anak melupakan saat menyusu.
3. Kunci utama : Bina komunikasi yang baik dg anak.
Ingat, seberapa kecil usia anak, anak tetap mengerti dan memiliki kemampuan utk mengerti kata2 dari orang di lingkungannya.
4. Hindari menyapih saat anak sedang tidak sehat atau sedang sedih, kesal, marah.
5. Hindari menyapih anak dari menyusu ke benda lain spt empeng, botol susu, bantal, dsb.
Biasanya disini peran ayah sangat dibutuhkan sbg figur yang melengkapi sang ibu. Sekali lagi bina komunikasi yg baik dg anak.
6. Hindari menyapih secara mendadak/langsung.
7. Terakhir, KOMUNIKASI, komunikasi dan komunikasi.
Ajaklah anak berkomunikasi dan berdiskusi. Jelaskan dg baik alasan dan langkah menyapih yg akan dilakukan.
Apalagi tanpa komunikasi apapun dg si anak. Ini dapat menyakitkan hati sang anak.
Jangan sampai anak merasa bahwa dg manyapih sang ibu membencinya, dsb.
Pemberian jamu pahit, memaksa anak utk tidak menyusu pada ibunya, dsbnya dapat merusak bonding atau ikatan batin yg terbentuk sejauh ini dalam proses
menyusui. Amat sangat disayangkan jika hal ini terjadi. Karena ikatan indah tsb ternodai akibat proses menyapih secara mendadak tadi.
Jika proses penyapihan dilakukan dg baik, maka anak2 kita akan tumbuh menjadi anak yg cerdas, sehat dan berakhlak baik. Karena sang ibu mendidiknya melalui masa menyusui dan masa menyapih dg cinta.
(Luluk Lely Soraya I adalah seorang ibu dari seorang putri, pemerhati masalah ASI & kesehatan keluarga, Lactivist, dan narasumber rubrik OASE di RAS FM 95.5 tiap sabtu pkl 9-10 pagi).
Sumber artikel :
• WHO. 2004. ”Infant Feeding in emergencies : A guide for mothers” (www.who.int)
• Kelly Bonyata, BS, IBCLC ”Extended Breastfeeding Fact Sheet” (http://www.kellymom.com/bf/bfextended/ebf-benefits.html)
• Jack Newman, MD, FRCPC. ”Breastfeed a Toddler—Why on Earth? ” (http://www.kellymom.com/newman/bf_toddler_01-03.html)
• Lalecheleague International, ”What are the benefits of breastfeeding my toddler?” (http://www.lalecheleague.org/FAQ/advanta
Ditulis bebas & dirangkum dari berbagai sumber (Lalecheleague, WHO, breastfeeding.com) oleh Luluk Lely Soraya Ichwan
Menyapih
Sering jadi pertanyaan banyak orang tua "Kapan sih usia yang tepat untuk menyapih anak dari masa menyusu pada ibunya ?" Kemudian bagaimana cara menyapih yg terbaik ? Sebetulnya apa sih yang dimaksud dg kata “menyapih” itu sendiri ?
Menyapih adalah suatu proses berhentinya masa menyusui secara berangsur-angsur atau sekaligus. Proses tsb dapat disebabkan oleh berhentinya sang anak dari menyusu pada ibunya. Atau bisa juga berhentinya sang ibu untuk menyusui anaknya.
Atau bisa juga keduanya. Jadi bisa dg berbagai alasan.
Masa menyapih ini merupakan pengalaman emosional bagi sang ibu, anak juga sang ayah. Karena 3 pihak tadi (Ibu-Ayah-Anak) merupakan ikatan kesatuan yg gak boleh dilupakan. Kenapa ayah juga terlibat ? Karena ayah juga berperan dan memberikan pengaruh tersendiri dalam proses menyusui.
Kapan anak harus disapih
Banyak yg bertanya juga kapan sebaiknya anak disapih dari ibunya, atau kapan waktu yang tepat untuk menyapih.
Sebetulnya tidak ada ketentuan khusus atau batasan khusus kapan anak harus disapih.
Jadi tidak ada aturan bahwa pada umur sekian anak harus disapih dari ibunya.
Menurut WHO, masa pemberian ASI diberikan secara eksklusif 6 bulan pertama, kemudian dianjurkan tetap diberikan setelah 6 bulan berdampingan dg makanan tambahan hingga umur 2 th atau LEBIH. Jadi tidak ada batasan di umur berapa. Ini artinya tidak ada aturan bahwa pas pada umur 2 th anak harus disapih dari ibunya.
Banyak orang tua menyapih anaknya pada umur 1 th-2th, ada juga yg umur 3 tahun anaknya baru disapih bahkan ada juga yg umur 4 th.
ASI > 1th tidak bergizi ?
Sampai kapan proses / masa menyusui dapat dilanjutkan ?
Jawabannya : Selama ketiga pihak (ibu-anak-ayah) masih menginginkan.
Itu artinya jika sang ibu / sang anak / sang ayah sudah tidak menginginkan, maka proses menyapih dapat dilakukan.
Misalnya, sang ibu punya deadine (batas waktu) tersendiri bahwa pada umur sekian si anak harus disapih tetapi sang ibu masih enjoy & sang anak juga masih menginginkan, maka tidak perlu disapih. Intinya, pilih timing yg paling nyaman untuk semua pihak.
ASI > 1 th jelek dan tidak bergizi ?!
Sering ada anggapan bahwa ASI itu sudah jelek kalo anak sudah berusia 1 th ke atas ? Nah apalagi jika anak berusia 2 th, betulkah ini?
Opini bahwa ASI itu jelek > 1 th ternyata sama sekali tidak benar.
ASI tetap kaya akan nutrisi. Menurut penelitian Dewey KG dalam artikel "Nutrition, Growth, and Complementary Feeding of the Breastfed Infant". Pediatric Clinics of North American. February 2001;48(1)), bahwa ASI > 1 th kaya akan nutrisi :
“In the second year (12-23 months), ASI mengandung :
• 43% of protein requirements;
• 36% of calcium requirements;
• 75% of vitamin A requirements;
• 60% of vitamin C requirements”.
Ini belum termasuk zat anti infeksi/anti kuman yg tetap dan selalu ada dalam ASI yg manfaatnya sangat luarbiasa untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit.
Jadi tidak pernah ada istilah ASI jelek.
Kandungan gizi ASI itu sangat fleksibel sesuai kebutuhan sang anak.
Komposisinya tidak pernah sama dan selalu berubah bahkan tiap menit.
Ini berbeda sama sekali dg kandungan susu formula yg itu-itu saja.
Sampai saat ini banyak anggapan bahwa jika anak disusui terus nantinya anak susah disapihnya. Atau banyak juga yg menganggap anak akan jadi tidak mandiri.
Benarkah hal ini ? Hingga saat ini tidak ada / belum ada penelitian khusus yg membuktikan bahwa ada hubungan antara usia anak disapih dg kemandirian anak. Kenyataan yang ada sering sekali orang merancukan / mencampuradukkan kedekatan orang tua dg si anak,dengan manja atau kurang mandiri. Apakah kedekatan dengan orang tua sama dengan manja? Belum tentu kan ? Bukankah secara psikologis pada usia tsb anak justru memang membutuhkan kedekatan yg bagus dg orangtuanya. Sementara itu banyak sekali anak yang disapih di usia >1 atau 2 th tetap menjadi anak yang mandiri. Jadi kembalikan lagi ke definisi mandiri itu bagaimana.
Cara terbaik menyapih anak
Cara menyapih yg baik & tepat.
Tidak ada cara khusus dalam menyapih.
Beberapa ahli laktasi memberikan tips-tips agar proses menyapih berjalan dg baik :
1. Lakukan proses menyapih secara perlahan.
Mis. Mengurangi secara bertahap frekuensi menyusu. Biasanya 4 x sehari maka secara perlahan diubah 3 x sehari terus hingga akhirnya berhenti.
2. Alihkan perhatian anak / sibukkan anak dg hal lain.
Bisa dg membacakan buku ke anak, bermain, bernyanyi, dsb. Hingga anak melupakan saat menyusu.
3. Kunci utama : Bina komunikasi yang baik dg anak.
Ingat, seberapa kecil usia anak, anak tetap mengerti dan memiliki kemampuan utk mengerti kata2 dari orang di lingkungannya.
4. Hindari menyapih saat anak sedang tidak sehat atau sedang sedih, kesal, marah.
5. Hindari menyapih anak dari menyusu ke benda lain spt empeng, botol susu, bantal, dsb.
Biasanya disini peran ayah sangat dibutuhkan sbg figur yang melengkapi sang ibu. Sekali lagi bina komunikasi yg baik dg anak.
6. Hindari menyapih secara mendadak/langsung.
7. Terakhir, KOMUNIKASI, komunikasi dan komunikasi.
Ajaklah anak berkomunikasi dan berdiskusi. Jelaskan dg baik alasan dan langkah menyapih yg akan dilakukan.
Apalagi tanpa komunikasi apapun dg si anak. Ini dapat menyakitkan hati sang anak.
Jangan sampai anak merasa bahwa dg manyapih sang ibu membencinya, dsb.
Pemberian jamu pahit, memaksa anak utk tidak menyusu pada ibunya, dsbnya dapat merusak bonding atau ikatan batin yg terbentuk sejauh ini dalam proses
menyusui. Amat sangat disayangkan jika hal ini terjadi. Karena ikatan indah tsb ternodai akibat proses menyapih secara mendadak tadi.
Jika proses penyapihan dilakukan dg baik, maka anak2 kita akan tumbuh menjadi anak yg cerdas, sehat dan berakhlak baik. Karena sang ibu mendidiknya melalui masa menyusui dan masa menyapih dg cinta.
(Luluk Lely Soraya I adalah seorang ibu dari seorang putri, pemerhati masalah ASI & kesehatan keluarga, Lactivist, dan narasumber rubrik OASE di RAS FM 95.5 tiap sabtu pkl 9-10 pagi).
Sumber artikel :
• WHO. 2004. ”Infant Feeding in emergencies : A guide for mothers” (www.who.int)
• Kelly Bonyata, BS, IBCLC ”Extended Breastfeeding Fact Sheet” (http://www.kellymom.com/bf/bfextended/ebf-benefits.html)
• Jack Newman, MD, FRCPC. ”Breastfeed a Toddler—Why on Earth? ” (http://www.kellymom.com/newman/bf_toddler_01-03.html)
• Lalecheleague International, ”What are the benefits of breastfeeding my toddler?” (http://www.lalecheleague.org/FAQ/advanta
Categories
Artikel
Fakta-fakta Seputar Menyusui Batita
Taken From : Milis Asiforbaby
(Ditulis bebas & dirangkum dari berbagai sumber oleh
Luluk Lely Soraya I)
Hingga saat ini banyak sekali anggapan miring ttg ibu yang menyusui anaknya > 1th. Sering kita dengar kalimat ”Kalo anak > 1 th kan dah jelek ASInya”. Atau tak jarang juga terdengar kalimat ”Kalau disusui terus anak jadi manja dan gak mandiri”. Nah benarkah hal ini ?
Artikel berikut dirangkum dari beberapa artikel dari La Leche League dan WHO tentang fakta-fakta seputar menyusui anak batita ( hingga umur 3 th).
Ternyata anggapan2 bahwa ASI gak bagus, nyusui anak besar bisa membuat jadi manja dan gak mandiri tsb TIDAK BENAR.
Menyusui batita memiliki manfaat bukan hanya bagi anak, tetapi juga bagi ibu.
Bahwa ternyata kandungan ASI > 1 th memiliki kandungan yang luar biasa bermanfaat utk anak. Yg jelas, ASI tetap memiliki zat imun yang melindungi bayi dari berbagai penyakit. Bahkan satu penelitian menunjukkan bahwa beberapa zat imun meningkat jumlahnya dalam ASI di th keduam sehingga memberikan perlindungan yg lebih besar bagi anak. Belum lagi kandungan gizinya. Pada tahun kedua (12-23 bulan), setiap 448 ml ASI memenuhi kebutuhan anak :
o 29% dari kebutuhan energi-nya
o 43% dari kebutuhan protein-nya
o 36% dari kebutuhan kalsium-nya
o 75% dari kebutuhan vitamin A
o 76% dari kebutuhan folat-nya
o 94% dari kebutuhan vitamin B12
o 60% dari kebutuhan vitamin C
Nah manfaat buat ibu gimana ? Banyak para ahli medis menbuktikan bahwa menyusui dapat memberikan ibu proteksi dari berbagai penyakit. Makin lama ibu menyusui, makin besar proteksi yg diberikan. Ibu dapat terminimalisasi dari resiko terkena kanker payudara, kanker ovarium (indung telur), kanker uterine (rahim), osteroposis, dsbnya.
Benarkah jika anak disusui terus menerus akan membuat ia jadi manja dan gak mandiri ?
Ini juga sama sekali TIDAK BENAR. Justru anak-anak yg disusui hingga ia berhenti sendiri (menyapih dirinya sendiri) lebih mandiri.
Kenapa ? karena ia menemukan sendiri kemandiriannya. Ia merasa lebih nyaman dalam menemukan fase tsb. Ingat loh fase psikologis usia batita itu buat anak2 terkadang “mengerikan”. Ia harus belajar utk menerima kondisi di sektiarnya. Dengan menyusui, akan memudahkan anak menghadapi fase tsb dg lebih mudah.
Terkadang juga kita memaksakan anak utk mandiri lebih cepat dari biasanya. Padahal di usia ini justru ia butuh ibunya dan ayahnya utk membantunya menemukan rasa percaya dirinya dsbnya.
Jadi menyusui di usia ini justru memenuhi kebutuhan psikologisnya.
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan : "Susuilah anak di tahun pertamanya dan susuilah terus selama ibu dan anak saling menginginkan…Makin lama ibu menyusui anaknya, makin memberikan keuntungan bagi ibu dan anak dari segi kesehatannya dan perkembangannya……Tidak ada batasan pasti kapan anak harus berhenti menyusu dari ibunya. Dan TIDAK ADA BUKTI bahwa menyusui anak-anak > 3 th akan membuatnya terganggu secara psikologis ataupun." (AAP 2005)
Nah kapan anak sebaiknya disapih ? Lagi-lagi ini pilihan yg sangat subyektif. Semua bergantung kepada 3 pihak : ibu-anak-ayah. Selama semua pihak saling menginginkan maka menyusui dapat terus dilakukan. Jika memutuskan utk menyapih, maka lakukanlah dg perlahan dan baik. Hindari penyapihan yg dapat menyakiti hati anak. Ingat selama masa menyusui, terjalin ikatan batin yg kuat antara ibu-anak. Jangan sampai hal ini ”rusak” karena proses penyapihan ini.
Referensi :
– Breastfeed a Toddler—Why on Earth? Handout #21. Toddler nursing. January 2003 by Jack Newman, MD, FRCPC
(http://www.kellymom.com/newman/bf_toddler_01-03.html)
– La Leche League International, What are the benefits of breastfeeding my toddler? (http://www.lalecheleague.org/FAQ/advantagetoddler.html)
– Extended Breastfeeding Fact Sheet by Kelly Bonyata, BS, IBCLC (http://www.kellymom.com/bf/bfextended/ebf-benefits.html)
– Nursing Past Infancy and Into Toddlerhood (http://www.breastfeed-essentials.com/nursetoddler.html)
(Ditulis bebas & dirangkum dari berbagai sumber oleh
Luluk Lely Soraya I)
Hingga saat ini banyak sekali anggapan miring ttg ibu yang menyusui anaknya > 1th. Sering kita dengar kalimat ”Kalo anak > 1 th kan dah jelek ASInya”. Atau tak jarang juga terdengar kalimat ”Kalau disusui terus anak jadi manja dan gak mandiri”. Nah benarkah hal ini ?
Artikel berikut dirangkum dari beberapa artikel dari La Leche League dan WHO tentang fakta-fakta seputar menyusui anak batita ( hingga umur 3 th).
Ternyata anggapan2 bahwa ASI gak bagus, nyusui anak besar bisa membuat jadi manja dan gak mandiri tsb TIDAK BENAR.
Menyusui batita memiliki manfaat bukan hanya bagi anak, tetapi juga bagi ibu.
Bahwa ternyata kandungan ASI > 1 th memiliki kandungan yang luar biasa bermanfaat utk anak. Yg jelas, ASI tetap memiliki zat imun yang melindungi bayi dari berbagai penyakit. Bahkan satu penelitian menunjukkan bahwa beberapa zat imun meningkat jumlahnya dalam ASI di th keduam sehingga memberikan perlindungan yg lebih besar bagi anak. Belum lagi kandungan gizinya. Pada tahun kedua (12-23 bulan), setiap 448 ml ASI memenuhi kebutuhan anak :
o 29% dari kebutuhan energi-nya
o 43% dari kebutuhan protein-nya
o 36% dari kebutuhan kalsium-nya
o 75% dari kebutuhan vitamin A
o 76% dari kebutuhan folat-nya
o 94% dari kebutuhan vitamin B12
o 60% dari kebutuhan vitamin C
Nah manfaat buat ibu gimana ? Banyak para ahli medis menbuktikan bahwa menyusui dapat memberikan ibu proteksi dari berbagai penyakit. Makin lama ibu menyusui, makin besar proteksi yg diberikan. Ibu dapat terminimalisasi dari resiko terkena kanker payudara, kanker ovarium (indung telur), kanker uterine (rahim), osteroposis, dsbnya.
Benarkah jika anak disusui terus menerus akan membuat ia jadi manja dan gak mandiri ?
Ini juga sama sekali TIDAK BENAR. Justru anak-anak yg disusui hingga ia berhenti sendiri (menyapih dirinya sendiri) lebih mandiri.
Kenapa ? karena ia menemukan sendiri kemandiriannya. Ia merasa lebih nyaman dalam menemukan fase tsb. Ingat loh fase psikologis usia batita itu buat anak2 terkadang “mengerikan”. Ia harus belajar utk menerima kondisi di sektiarnya. Dengan menyusui, akan memudahkan anak menghadapi fase tsb dg lebih mudah.
Terkadang juga kita memaksakan anak utk mandiri lebih cepat dari biasanya. Padahal di usia ini justru ia butuh ibunya dan ayahnya utk membantunya menemukan rasa percaya dirinya dsbnya.
Jadi menyusui di usia ini justru memenuhi kebutuhan psikologisnya.
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan : "Susuilah anak di tahun pertamanya dan susuilah terus selama ibu dan anak saling menginginkan…Makin lama ibu menyusui anaknya, makin memberikan keuntungan bagi ibu dan anak dari segi kesehatannya dan perkembangannya……Tidak ada batasan pasti kapan anak harus berhenti menyusu dari ibunya. Dan TIDAK ADA BUKTI bahwa menyusui anak-anak > 3 th akan membuatnya terganggu secara psikologis ataupun." (AAP 2005)
Nah kapan anak sebaiknya disapih ? Lagi-lagi ini pilihan yg sangat subyektif. Semua bergantung kepada 3 pihak : ibu-anak-ayah. Selama semua pihak saling menginginkan maka menyusui dapat terus dilakukan. Jika memutuskan utk menyapih, maka lakukanlah dg perlahan dan baik. Hindari penyapihan yg dapat menyakiti hati anak. Ingat selama masa menyusui, terjalin ikatan batin yg kuat antara ibu-anak. Jangan sampai hal ini ”rusak” karena proses penyapihan ini.
Referensi :
– Breastfeed a Toddler—Why on Earth? Handout #21. Toddler nursing. January 2003 by Jack Newman, MD, FRCPC
(http://www.kellymom.com/newman/bf_toddler_01-03.html)
– La Leche League International, What are the benefits of breastfeeding my toddler? (http://www.lalecheleague.org/FAQ/advantagetoddler.html)
– Extended Breastfeeding Fact Sheet by Kelly Bonyata, BS, IBCLC (http://www.kellymom.com/bf/bfextended/ebf-benefits.html)
– Nursing Past Infancy and Into Toddlerhood (http://www.breastfeed-essentials.com/nursetoddler.html)
Categories
Artikel
Relaktasi
Taken From : Milis Asiforbaby
(Dirangkum & ditulis bebas oleh Luluk Lely Soraya I, 26 March 2005)
Saat ini mulai banyak para ibu & ayah yg menyadari pentingnya ASI bagi sang anak. Tapi saat ia menyusui anaknya banyak sekali kendala yg ditemui spt tekanan dari lingkungan, minimnya pengetahuan sang ibu & ayah, dsb sehingga menyebabkan ia gagal menyusui dg baik. Akibatnya produksi ASI berkurang & karenanya bayi malas menyusu hingga ASI betul2 ”kering”. Beberapa mg yg lalu ada pertanyaan menarik dari beberapa teman saya, bisa gak ya seorg ibu yg telah lama berhenti menyusui kemudian ingin kembali menyusui anaknya ? Jawabannya sangat bisa.
Jadi jika ibu tsb memutuskan kembali menyusui anaknya setelah berhenti menyusui sama sekali eberapa lama, ini lah yg disebut dg Relaktasi atau kembali menyusui.
Mungkinkah ibu yg sudah berhenti menyusui kemudian menyusu kembali ?!
Pertanyaan selanjutnya adalah apakah mungkin seorg ibu yg sudah tidak menyusui selama 2 bulan katakan dan ASInya betul2 kering, kemudian bisa menyusui kembali ?
Saat ini di dunia laktasi, relaktasi sangat mungkin dilakukan oleh tiap ibu. Meski perlu diketahui bahwa selama masa "istirahat" dari kegiatan menyusui, produksi ASI mungkin menjadi jauh berkurang atau bahkan terhenti. Nah pada saat sang ibu hendak menyusui kembali, seluruh organ produksi ASI butuh waktu untuk "mempersiapkan diri" agar dapat bekerja kembali & siap memproduksi ASI.
Bahkan saat ini di belahan dunia sana, mulai banyak para ibu adopsi berhasil menyusui bayi adopsinya, meski sang ibu adopsi tsb tidak/belum pernah hamil. Tentu saja dg semangat yg kuat, support yg bagus & juga teknik tertentu.
Lamanya ibu kembali menyusui
Sehubungan dg masa "persiapan" organ ASI, ada beberapa hal yang perlu diingat, yaitu tiap wanita membutuhkan waktu yg berbeda untuk menghasilkan ASI. Mungkin ada beberapa ibu yg membutuhkan waktu beberapa hari saja untuk memproduksi ASI secara optimal. Tetapi bila sang ibu berhenti menyusui untuk waktu yg cukup lama, maka biasanya perlu waktu antara 1-2 minggu agar produksi ASI kembali spt semula. Selain itu, usia anak juga memperngaruhi. Misalkan, akan lebih mudah dan lebih cepat bagi tubuh untuk menghasilkan ASI kembali, bila si kecil masih berumur < 2 bulan dibandingkan bila si kecil sudah berumur > 6 bulan. Tapi bukannya mustahil ya.
Proses terbentuknya ASI kembali
Bagaimana sih caranya si ibu ini bisa menghasilkan ASI padahal ia sudah berhenti menyusui selama beberapa waktu ?
Memang ada teknik-teknik khusus untuk kembali membuat si organ produksi ASI bekerja kembali. Tapi intinya ada 2 hal, yaitu dilakukan stimulasi pada payudara & organ2 produksi ASI dg cara dipompa atau diperas. Kedua, mengajarkan kembali sang anak bagaimana cara menyusu di payudara sang ibu. Disini biasanya dibutuhkan alat tambahan spt Lactation-aid.
Berikut adalah tips-tips utk menjalankan relaktasi :
1. Siapkan mental & cari dukungan sebanyak2nya.
Relaktasi butuh waktu dan kesabran tinggi. Seringkali ibu merasa putus asa. Karenanya ia butuh dukungan & bantuan dari orang2 terdekatnya (suami, teman, keluarga).
2. Hubungi & konsultasi klinik laktasi.
Anda butuh arahan & support dari ahli laktasi. Utk melakukan relaktasi butuh teknik2 khusus & treatment khusus dari ahli laktasi. Spt pemberian obat2an tertentu utk membantu hormon produksi ASI (oksitosin) bekerja baik.
3. Susuilah si kecil secara teratur dan sesering mungkin. Juga di sela2 masa menyusui, ibu disarankan utk melakukan pemijatan & pemerahan / pemompaan pada payudara untuk membantu menstimulasi produksi ASI.
4. Di awal2 menyusui, mungkin anda membutuhkan lactation aid, yaitu alat berupa kantung berisi ASI donasi atau susu formula yg digantungkan di leher dan disambungkan ke selang halus yug ditempel di putting payudara ibu. Sehingga ketika anak menyusu, ia melakukan 2 hal sekaligus : mendapatkan nutrisi dari ASI donasi / susu formula & hisapan bayi akan menstimulasi organ produksi ASI yg ada dibawah putting & areola.
5. Lakukan saat ibu & anak dalam keadaan relax. Jangan pernah memaksa anak utk menyusu. Jika ia menolak atau kelelahan dsb tentu akan mengganggu proses jalannya relaktasi. Tunda hingga kondisinya nyaman utk semua. Jika terus dipaksakan bisa2 anak jadi trauma dan ibu jadi frustasi.
6. Sering juga lakukan skin-to-skin contact dg merebahkan anak di dada sang ibu saat ia sedang tidak menyusu. Dan ini sgt dianjurkan pada bayi.
7. Tingkatkan konsumsi makanan yg sehat & bergizi, agar produksi ASI optimal.
Memang masalah relaktasi ini terdengar awam bagi kebanyakan org dan masyarakat kita. Tapi informasi yg perlu diketahui oleh para ortu adalah relaktasi itu dapat & sangat mungkin dilakukan.
Referensi :
– Relactation: The Chance To Change Course by Susan Sempele
(http://breastfeed.com/resources/articles/relactation.htm)
– Relactation: One Alternative to Untimely Weaning by JANICE NAU, LPN; Reprinted from: KEEPING ABREAST JOURNAL. 2(3): 203-207, July-September 1977 (http://www.lact-aid.com/ )
- WHO : Relactation - A review of experience and recommendations for practice (http://www.who.int)
(Dirangkum & ditulis bebas oleh Luluk Lely Soraya I, 26 March 2005)
Saat ini mulai banyak para ibu & ayah yg menyadari pentingnya ASI bagi sang anak. Tapi saat ia menyusui anaknya banyak sekali kendala yg ditemui spt tekanan dari lingkungan, minimnya pengetahuan sang ibu & ayah, dsb sehingga menyebabkan ia gagal menyusui dg baik. Akibatnya produksi ASI berkurang & karenanya bayi malas menyusu hingga ASI betul2 ”kering”. Beberapa mg yg lalu ada pertanyaan menarik dari beberapa teman saya, bisa gak ya seorg ibu yg telah lama berhenti menyusui kemudian ingin kembali menyusui anaknya ? Jawabannya sangat bisa.
Jadi jika ibu tsb memutuskan kembali menyusui anaknya setelah berhenti menyusui sama sekali eberapa lama, ini lah yg disebut dg Relaktasi atau kembali menyusui.
Mungkinkah ibu yg sudah berhenti menyusui kemudian menyusu kembali ?!
Pertanyaan selanjutnya adalah apakah mungkin seorg ibu yg sudah tidak menyusui selama 2 bulan katakan dan ASInya betul2 kering, kemudian bisa menyusui kembali ?
Saat ini di dunia laktasi, relaktasi sangat mungkin dilakukan oleh tiap ibu. Meski perlu diketahui bahwa selama masa "istirahat" dari kegiatan menyusui, produksi ASI mungkin menjadi jauh berkurang atau bahkan terhenti. Nah pada saat sang ibu hendak menyusui kembali, seluruh organ produksi ASI butuh waktu untuk "mempersiapkan diri" agar dapat bekerja kembali & siap memproduksi ASI.
Bahkan saat ini di belahan dunia sana, mulai banyak para ibu adopsi berhasil menyusui bayi adopsinya, meski sang ibu adopsi tsb tidak/belum pernah hamil. Tentu saja dg semangat yg kuat, support yg bagus & juga teknik tertentu.
Lamanya ibu kembali menyusui
Sehubungan dg masa "persiapan" organ ASI, ada beberapa hal yang perlu diingat, yaitu tiap wanita membutuhkan waktu yg berbeda untuk menghasilkan ASI. Mungkin ada beberapa ibu yg membutuhkan waktu beberapa hari saja untuk memproduksi ASI secara optimal. Tetapi bila sang ibu berhenti menyusui untuk waktu yg cukup lama, maka biasanya perlu waktu antara 1-2 minggu agar produksi ASI kembali spt semula. Selain itu, usia anak juga memperngaruhi. Misalkan, akan lebih mudah dan lebih cepat bagi tubuh untuk menghasilkan ASI kembali, bila si kecil masih berumur < 2 bulan dibandingkan bila si kecil sudah berumur > 6 bulan. Tapi bukannya mustahil ya.
Proses terbentuknya ASI kembali
Bagaimana sih caranya si ibu ini bisa menghasilkan ASI padahal ia sudah berhenti menyusui selama beberapa waktu ?
Memang ada teknik-teknik khusus untuk kembali membuat si organ produksi ASI bekerja kembali. Tapi intinya ada 2 hal, yaitu dilakukan stimulasi pada payudara & organ2 produksi ASI dg cara dipompa atau diperas. Kedua, mengajarkan kembali sang anak bagaimana cara menyusu di payudara sang ibu. Disini biasanya dibutuhkan alat tambahan spt Lactation-aid.
Berikut adalah tips-tips utk menjalankan relaktasi :
1. Siapkan mental & cari dukungan sebanyak2nya.
Relaktasi butuh waktu dan kesabran tinggi. Seringkali ibu merasa putus asa. Karenanya ia butuh dukungan & bantuan dari orang2 terdekatnya (suami, teman, keluarga).
2. Hubungi & konsultasi klinik laktasi.
Anda butuh arahan & support dari ahli laktasi. Utk melakukan relaktasi butuh teknik2 khusus & treatment khusus dari ahli laktasi. Spt pemberian obat2an tertentu utk membantu hormon produksi ASI (oksitosin) bekerja baik.
3. Susuilah si kecil secara teratur dan sesering mungkin. Juga di sela2 masa menyusui, ibu disarankan utk melakukan pemijatan & pemerahan / pemompaan pada payudara untuk membantu menstimulasi produksi ASI.
4. Di awal2 menyusui, mungkin anda membutuhkan lactation aid, yaitu alat berupa kantung berisi ASI donasi atau susu formula yg digantungkan di leher dan disambungkan ke selang halus yug ditempel di putting payudara ibu. Sehingga ketika anak menyusu, ia melakukan 2 hal sekaligus : mendapatkan nutrisi dari ASI donasi / susu formula & hisapan bayi akan menstimulasi organ produksi ASI yg ada dibawah putting & areola.
5. Lakukan saat ibu & anak dalam keadaan relax. Jangan pernah memaksa anak utk menyusu. Jika ia menolak atau kelelahan dsb tentu akan mengganggu proses jalannya relaktasi. Tunda hingga kondisinya nyaman utk semua. Jika terus dipaksakan bisa2 anak jadi trauma dan ibu jadi frustasi.
6. Sering juga lakukan skin-to-skin contact dg merebahkan anak di dada sang ibu saat ia sedang tidak menyusu. Dan ini sgt dianjurkan pada bayi.
7. Tingkatkan konsumsi makanan yg sehat & bergizi, agar produksi ASI optimal.
Memang masalah relaktasi ini terdengar awam bagi kebanyakan org dan masyarakat kita. Tapi informasi yg perlu diketahui oleh para ortu adalah relaktasi itu dapat & sangat mungkin dilakukan.
Referensi :
– Relactation: The Chance To Change Course by Susan Sempele
(http://breastfeed.com/resources/articles/relactation.htm)
– Relactation: One Alternative to Untimely Weaning by JANICE NAU, LPN; Reprinted from: KEEPING ABREAST JOURNAL. 2(3): 203-207, July-September 1977 (http://www.lact-aid.com/ )
- WHO : Relactation - A review of experience and recommendations for practice (http://www.who.int)
Categories
Artikel
Resiko Pemberian MPASI terlalu dini
Taken From : Milis Asiforbaby
(Dirangkum & ditulis bebas oleh Luluk Lely Soraya I, 26 March 2005)
Banyak sekali pertanyaan dan kritik yang timbul mengenai pemberian MPASI di usia < 6 bl. Bahkan banyak dari kita tidak pernah tahu mengapa WHO & IDAI mengeluarkan statement bahwa ASI eksklusif (ASI saja tanpa tambahan apapun bahkan air putih sekalipun) diberikan pada 6 bl pertama kehidupan seorg anak. Kemudian setelah umur 6 bulan anak baru mulai mendapatkan MPASI berupa bubur susu, nasi tim, buah, dsb.
Alasan menunda pemberian MPASI
Mengapa harus menunda memberikan MPASI pada anak sampai ia berumur 6 bl ?! Kalo jaman dulu (baca : sebelum diberlakukan ASI eksklusif 6 bl) umur 4 bl aja dikasih makan bahkan ada yg umur 1 bl. Dan banyak yang berpendapat gak ada masalah apa-apa tuh dg anaknya.
Satu hal yg perlu diketahui bersama bahwa jaman terus berubah. Demikian juga dengan ilmu & teknologi. Ilmu medis juga terus berkembang dan berubah berdasarkan riset2 yg terus dilakukan oleh para peneliti. Sekitar lebih dari 5th yg lalu, MPASI disarankan diperkenalkan pada anak saat ia berusia 4 bl. Tetapi kemudian beberapa penelitian tahun2 terakhir menghasilkan banyak hal sehingga MPASI sebaiknya diberikan >6bl.
Mengapa umur 6 bl adalah saat terbaik anak mulai diberikan MPASI ?!
1. Pemberian makan setelah bayi berumur 6 bulan memberikan perlindungan besar dari berbagai penyakit.
Hal ini disebabkan sistem imun bayi < 6 bl belum sempurna. Pemberian MPASI dini sama saja dg membuka pintu gerbang masuknay berbagai jenis kuman. Belum lagi jika tidak disajikan higienis. Hasil riset terakhir dari peneliti di Indonesia menunjukkan bahwa bayi yg mendapatkan MPASI sebelum ia berumur 6 bl, lebih banyak terserang diare, sembelit, batuk-pilek, dan panas dibandingkan bayi yg hanya mendapatkan ASI eksklusif. Belum lagi penelitian dari badan kesehatan dunia lainnya.
2. Saat bayi berumur 6 bl keatas, sistem pencernaannya sudah relatif sempurna dan siap menerima MPASI.
Beberapa enzim pemecah protein spt asam lambung, pepsin, lipase, enzim amilase, dsb baru akan diproduksi sempurna pada saat ia berumur 6 bl.
3. Mengurangi resiko terkena alergi akibat pada makanan
Saat bayi berumur < 6 bl, sel2 di sekitar usus belum siap utk kandungan dari makanan. Sehingga makanan yg masuk dapat menyebabkan reaksi imun dan terjadi alergi.
4. Menunda pemberian MPASI hingga 6 bl melindungi bayi dari obesitas di kemudian hari. Proses pemecahan sari2 makanan yg belum sempurna.
Pada beberapa kasus yg ekstrem ada juga yg perlu tindakan bedah akibat pemberian MPASi terlalu dini. Dan banyak sekali alasan lainnya mengapa MPASI baru boleh diperkenalkan pada anak setelah ia berumur 6 bl.
Masih banyak yg mengenalkan MPASI < 6 bl
Kalo begitu kenapa masih banyak orangtua yg telah memberikan MPASI ke anaknya sebelum berumur 6 bl ? Banyak sekali alasan kenapa ortu memberikan MPASI < 6 bl. Umumnya banyak ibu yg beranggapan kalo anaknya kelaparan dan akan tidur nyenyak jika diberi makan. Meski gak ada relevansinya banyak yg beranggapan ini benar. Kenapa ? Karena belum sempurna, sistem pencernaannya harus bekerja lebih keras utk mengolah & memecah makanan. Kadang anak yg menangis terus dianggap sbg anak gak kenyang. Padahal menangis bukan semata2 tanda ia lapar.
Belum lagi masih banyak anggapan di masyarakat kita spt ortu terdahulu bahwa anak saya gak papa tuh dikasih makan pisang pas kita umur 2 bl. Malah sekrg jadi orang.
Alasan lainnya juga bisa jadi juga tekanan dari lingkungan dan gak ada dukungan spt alasan di atas. Dan gencarnya promosi produsen makanan bayi yg belum mengindahkan ASI eksklusif 6 bl.
Aturan MPASI setelah 6 bulan : Karena < 6 bl mengandung resiko
Sekali lagi tidak mungkin ada saran dari WHO & IDAI jika tidak dilakukan penelitian panjang. Lagipula tiap anak itu beda. Bisa jadi gak jadi masalah utk kita tapi belum tentu utk yg lain.
Misalkan, ilustrasinya sama spt aturan cuci tangan sebelum makan. Ada anak yg dia tidak terbiasa cuci tangan sebelum makan. Padahal ia baru bermain2 dengan tanah dsb. Tapi ia tidak apa2. Sedangkan satu waktu atau di anak yg lain, begitu ia melakukan hal tsb ia langsung mengalami gangguan pencernaan karena kotoran yg masuk ke makanan melalui tangannya. Demikian juga dengan pemberian MPASI pada anak terlalu dini. Banyak yang merasa ”anak saya gak masalah tuh saya kasih makan dari umur 3 bulan”. Sehingga hal tsb menjadi ”excuse” atau alasan utk tidak mengikuti aturan yg berlaku. Padahal aturan tsb dibuat karena ada resiko sendiri. Lagipula penelitan ttg hal ini terus berlanjut. Saat ini mungkin pengetahuan dan hasil riset yg ada masih terbatas dan ”kurang” bagi beberapa kalangan. Tapi di kemudian hari kita tidak tahu. Ilmu terus berkembang.
Dan satu hal yg penting. Aturan agar menunda memberikan MPASi pada anak < 6 bulan bukan hanya berlaku utk bayi yg mendapatkan ASI eksklusif. Tetapi juga bagi bayi yg tidak mendapatkan ASI (susu formula atau mixed).
Semuanya akan kembali kepada ayah & ibu. Jika kita tahu ada resiko dibalik pemberian MPASI < 6 bl, maka mengapa tidak kita menundanya. Apalagi banyak sekali penelitian & kasus yang mendukung hal tsb.
Apapun keputusan ibu & ayah, apakah mau memberikan MPASi < 6 bl ataupun > 6bl, alangkah baiknya dipertimbangkan dg baik untung ruginya bagi anak, bukan bagi orang tuanya. Sehingga keputusan yg diambil adalah yg terbaik utk sang anak.
Sumber :
• Solid Food in Early Infancy increases risk of Eczema, from original source : Fergusson DM et al Early solid feeding and recurrent childhood eczema: a 10-year longitudinal study Pediatrics 1990 Oct; 86:541-546.[Medline abstract][Download citation]
• World Health Organization (WHO). Infant Feeding Guidelines. 2003. Information for Health Professionals on Infant Feeding. www.who.int/health_topics/breastfeeding/en/
• World Health Organization (WHO). 2003. Global Strategy for Infant and Young Child Feeding. www.who.int
• World Health Organization (WHO). Complementary feeding. Report of the global consultation. Summary of guiding principles. Geneva, 10-13 December 2001. www.who.int
• Artikel : Why Delay Solids? http://www.kellymom.com/nutrition/solids/delay-solids.html
• The introduction of solids in relation to asthma and eczema. A Zutavern, E von Mutius, J Harris, P Mills, S Moffatt, C White and P Cullinan. http://adc.bmjjournals.com/cgi/content/abstract/89/4/303
• AAP. 1990. Early solid feeding and recurrent childhood eczema: a 10-year longitudinal study. DM Fergusson, LJ Horwood and FT Shannon. http://pediatrics.aappublications.org/cgi/content/abstract/86/4/541
• NCBI. Protective nutrients and bacterial colonization in the immature human gut. Dai D, Walker WA. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?cmd=Retrieve&db=PubMed&list_uids=10645469&dopt=Abstract
• Relation between early introduction of solid food to infants and their weight and illnesses during the first two years of life. Forsyth JS, Ogston SA, Clark A, Florey CD, Howie PW. Dept of Child Health, Ninewells Hospital and Medical School, Dundee.
• Artikel : Stop MPASI terlalu dini. Majalah Ayahbunda Edisi/No.01 Januari 2000
(Dirangkum & ditulis bebas oleh Luluk Lely Soraya I, 26 March 2005)
Banyak sekali pertanyaan dan kritik yang timbul mengenai pemberian MPASI di usia < 6 bl. Bahkan banyak dari kita tidak pernah tahu mengapa WHO & IDAI mengeluarkan statement bahwa ASI eksklusif (ASI saja tanpa tambahan apapun bahkan air putih sekalipun) diberikan pada 6 bl pertama kehidupan seorg anak. Kemudian setelah umur 6 bulan anak baru mulai mendapatkan MPASI berupa bubur susu, nasi tim, buah, dsb.
Alasan menunda pemberian MPASI
Mengapa harus menunda memberikan MPASI pada anak sampai ia berumur 6 bl ?! Kalo jaman dulu (baca : sebelum diberlakukan ASI eksklusif 6 bl) umur 4 bl aja dikasih makan bahkan ada yg umur 1 bl. Dan banyak yang berpendapat gak ada masalah apa-apa tuh dg anaknya.
Satu hal yg perlu diketahui bersama bahwa jaman terus berubah. Demikian juga dengan ilmu & teknologi. Ilmu medis juga terus berkembang dan berubah berdasarkan riset2 yg terus dilakukan oleh para peneliti. Sekitar lebih dari 5th yg lalu, MPASI disarankan diperkenalkan pada anak saat ia berusia 4 bl. Tetapi kemudian beberapa penelitian tahun2 terakhir menghasilkan banyak hal sehingga MPASI sebaiknya diberikan >6bl.
Mengapa umur 6 bl adalah saat terbaik anak mulai diberikan MPASI ?!
1. Pemberian makan setelah bayi berumur 6 bulan memberikan perlindungan besar dari berbagai penyakit.
Hal ini disebabkan sistem imun bayi < 6 bl belum sempurna. Pemberian MPASI dini sama saja dg membuka pintu gerbang masuknay berbagai jenis kuman. Belum lagi jika tidak disajikan higienis. Hasil riset terakhir dari peneliti di Indonesia menunjukkan bahwa bayi yg mendapatkan MPASI sebelum ia berumur 6 bl, lebih banyak terserang diare, sembelit, batuk-pilek, dan panas dibandingkan bayi yg hanya mendapatkan ASI eksklusif. Belum lagi penelitian dari badan kesehatan dunia lainnya.
2. Saat bayi berumur 6 bl keatas, sistem pencernaannya sudah relatif sempurna dan siap menerima MPASI.
Beberapa enzim pemecah protein spt asam lambung, pepsin, lipase, enzim amilase, dsb baru akan diproduksi sempurna pada saat ia berumur 6 bl.
3. Mengurangi resiko terkena alergi akibat pada makanan
Saat bayi berumur < 6 bl, sel2 di sekitar usus belum siap utk kandungan dari makanan. Sehingga makanan yg masuk dapat menyebabkan reaksi imun dan terjadi alergi.
4. Menunda pemberian MPASI hingga 6 bl melindungi bayi dari obesitas di kemudian hari. Proses pemecahan sari2 makanan yg belum sempurna.
Pada beberapa kasus yg ekstrem ada juga yg perlu tindakan bedah akibat pemberian MPASi terlalu dini. Dan banyak sekali alasan lainnya mengapa MPASI baru boleh diperkenalkan pada anak setelah ia berumur 6 bl.
Masih banyak yg mengenalkan MPASI < 6 bl
Kalo begitu kenapa masih banyak orangtua yg telah memberikan MPASI ke anaknya sebelum berumur 6 bl ? Banyak sekali alasan kenapa ortu memberikan MPASI < 6 bl. Umumnya banyak ibu yg beranggapan kalo anaknya kelaparan dan akan tidur nyenyak jika diberi makan. Meski gak ada relevansinya banyak yg beranggapan ini benar. Kenapa ? Karena belum sempurna, sistem pencernaannya harus bekerja lebih keras utk mengolah & memecah makanan. Kadang anak yg menangis terus dianggap sbg anak gak kenyang. Padahal menangis bukan semata2 tanda ia lapar.
Belum lagi masih banyak anggapan di masyarakat kita spt ortu terdahulu bahwa anak saya gak papa tuh dikasih makan pisang pas kita umur 2 bl. Malah sekrg jadi orang.
Alasan lainnya juga bisa jadi juga tekanan dari lingkungan dan gak ada dukungan spt alasan di atas. Dan gencarnya promosi produsen makanan bayi yg belum mengindahkan ASI eksklusif 6 bl.
Aturan MPASI setelah 6 bulan : Karena < 6 bl mengandung resiko
Sekali lagi tidak mungkin ada saran dari WHO & IDAI jika tidak dilakukan penelitian panjang. Lagipula tiap anak itu beda. Bisa jadi gak jadi masalah utk kita tapi belum tentu utk yg lain.
Misalkan, ilustrasinya sama spt aturan cuci tangan sebelum makan. Ada anak yg dia tidak terbiasa cuci tangan sebelum makan. Padahal ia baru bermain2 dengan tanah dsb. Tapi ia tidak apa2. Sedangkan satu waktu atau di anak yg lain, begitu ia melakukan hal tsb ia langsung mengalami gangguan pencernaan karena kotoran yg masuk ke makanan melalui tangannya. Demikian juga dengan pemberian MPASI pada anak terlalu dini. Banyak yang merasa ”anak saya gak masalah tuh saya kasih makan dari umur 3 bulan”. Sehingga hal tsb menjadi ”excuse” atau alasan utk tidak mengikuti aturan yg berlaku. Padahal aturan tsb dibuat karena ada resiko sendiri. Lagipula penelitan ttg hal ini terus berlanjut. Saat ini mungkin pengetahuan dan hasil riset yg ada masih terbatas dan ”kurang” bagi beberapa kalangan. Tapi di kemudian hari kita tidak tahu. Ilmu terus berkembang.
Dan satu hal yg penting. Aturan agar menunda memberikan MPASi pada anak < 6 bulan bukan hanya berlaku utk bayi yg mendapatkan ASI eksklusif. Tetapi juga bagi bayi yg tidak mendapatkan ASI (susu formula atau mixed).
Semuanya akan kembali kepada ayah & ibu. Jika kita tahu ada resiko dibalik pemberian MPASI < 6 bl, maka mengapa tidak kita menundanya. Apalagi banyak sekali penelitian & kasus yang mendukung hal tsb.
Apapun keputusan ibu & ayah, apakah mau memberikan MPASi < 6 bl ataupun > 6bl, alangkah baiknya dipertimbangkan dg baik untung ruginya bagi anak, bukan bagi orang tuanya. Sehingga keputusan yg diambil adalah yg terbaik utk sang anak.
Sumber :
• Solid Food in Early Infancy increases risk of Eczema, from original source : Fergusson DM et al Early solid feeding and recurrent childhood eczema: a 10-year longitudinal study Pediatrics 1990 Oct; 86:541-546.[Medline abstract][Download citation]
• World Health Organization (WHO). Infant Feeding Guidelines. 2003. Information for Health Professionals on Infant Feeding. www.who.int/health_topics/breastfeeding/en/
• World Health Organization (WHO). 2003. Global Strategy for Infant and Young Child Feeding. www.who.int
• World Health Organization (WHO). Complementary feeding. Report of the global consultation. Summary of guiding principles. Geneva, 10-13 December 2001. www.who.int
• Artikel : Why Delay Solids? http://www.kellymom.com/nutrition/solids/delay-solids.html
• The introduction of solids in relation to asthma and eczema. A Zutavern, E von Mutius, J Harris, P Mills, S Moffatt, C White and P Cullinan. http://adc.bmjjournals.com/cgi/content/abstract/89/4/303
• AAP. 1990. Early solid feeding and recurrent childhood eczema: a 10-year longitudinal study. DM Fergusson, LJ Horwood and FT Shannon. http://pediatrics.aappublications.org/cgi/content/abstract/86/4/541
• NCBI. Protective nutrients and bacterial colonization in the immature human gut. Dai D, Walker WA. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?cmd=Retrieve&db=PubMed&list_uids=10645469&dopt=Abstract
• Relation between early introduction of solid food to infants and their weight and illnesses during the first two years of life. Forsyth JS, Ogston SA, Clark A, Florey CD, Howie PW. Dept of Child Health, Ninewells Hospital and Medical School, Dundee.
• Artikel : Stop MPASI terlalu dini. Majalah Ayahbunda Edisi/No.01 Januari 2000
Categories
Artikel
Ibu Bekerja Menyusui tidak masalah lhoo
Taken From : Milis Asiforbaby
Yang beda cuma caranya aja kok. Kalo biasanya kan disusui langsung ke bayi.
Nah kalo ibu pergi bekerja atau keluar rumah utk belanja, mengaji, dsbnya, ibu tetap dapat memerah atau memompa ASInya. ASI peras/pompa itu bisa diberikan ke bayi. Ikuti tipsnya yuk !
1. Terpenting : Selama ibu di tempat kerja, Peraslah / pompalah ASI setiap 3-4 jam sekali secara teratur. Ini perlu dilakukan agar produksi ASI tetap terjaga. ASI tsb bisa disimpan dalam botol dan dan disimpan dalam kulkas (jika di kantor ada kulkas). Atau ibu bisa menyimpannya dalam termos yang diberi es batu atau blue ice.
2. Yg tidak kalah pentingnya : ibu harus dalam keadaan RELAX. KONDISI PSIKOLOGIS ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Menurut hasil penelitian, > 80% lebih kegagalan ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif adalah faktor psikologis ibu menyusui. Saat ibu memeras ASI, jangan tegang dan jangan ditargetkan berapa banyak ASI yg harus keluar. Ingat : 1 pikiran "duh ASI peras saya cukup gak ya?" maka pada saat bersamaan ratusan sensor pada otak akan memerintahkan hormon oksitosin (produksi ASI) utk bekerja lambat. Dan akhirnya produksi ASI menurun.
Relaks saja ya bu. Buat suasana senyaman mungkin saat memeras ASI. Bawa foto anak jika perlu saat memeras ASI. Peran ayah juga disini sangat dibutuhkan. Jika ayah mendukung maka ASI akan lancar.
3. Saran dilakukan begitu sebelum kembali dari cuti : beritahu atasan ibu bahwa ibu menyusui dan ingin berhasil memberikan ASI eksklusif. Jelaskan juga bahwa pada jam tertentu ibu perlu waktu khusus untuk memeras ASI. Sehingga atasan ibu & lingkungan kerja dapat mendukung keberhasilan ASI eksklusif.
4. Begitu ibu kembali dari tempat kerja, susukan bayi langsung dari payudara. Hal ini diperlukan untuk menjaga refleks ASI & kerja hormon2 ASI, sehingga produksi ASI tetap
terjaga. Jadi ASI peras yg ada bisa disimpan untuk hari2 berikutnya.
5. Hindari pemberian susu formula. Begitu bayi diberikan susu formula, maka saat ia menyusu pada ibunya akan kekenyangan. Sehingga volume ASI makin berkurang.
6. Lakukan perawatan payudara / pemijatan payudara dan kompres air hangat & air dingin bergantian.
7. Jika ada masalah dalam ASI, jangan ragu untuk menghubungi atau konsultasi dg klinik laktasi.
Tulisan ini dirangkum dari berbagai sumber (WHO, IDAI, AAP,
LLLI, dsb) & ditulis bebas oleh Luluk Lely Soraya I
Yang beda cuma caranya aja kok. Kalo biasanya kan disusui langsung ke bayi.
Nah kalo ibu pergi bekerja atau keluar rumah utk belanja, mengaji, dsbnya, ibu tetap dapat memerah atau memompa ASInya. ASI peras/pompa itu bisa diberikan ke bayi. Ikuti tipsnya yuk !
1. Terpenting : Selama ibu di tempat kerja, Peraslah / pompalah ASI setiap 3-4 jam sekali secara teratur. Ini perlu dilakukan agar produksi ASI tetap terjaga. ASI tsb bisa disimpan dalam botol dan dan disimpan dalam kulkas (jika di kantor ada kulkas). Atau ibu bisa menyimpannya dalam termos yang diberi es batu atau blue ice.
2. Yg tidak kalah pentingnya : ibu harus dalam keadaan RELAX. KONDISI PSIKOLOGIS ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Menurut hasil penelitian, > 80% lebih kegagalan ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif adalah faktor psikologis ibu menyusui. Saat ibu memeras ASI, jangan tegang dan jangan ditargetkan berapa banyak ASI yg harus keluar. Ingat : 1 pikiran "duh ASI peras saya cukup gak ya?" maka pada saat bersamaan ratusan sensor pada otak akan memerintahkan hormon oksitosin (produksi ASI) utk bekerja lambat. Dan akhirnya produksi ASI menurun.
Relaks saja ya bu. Buat suasana senyaman mungkin saat memeras ASI. Bawa foto anak jika perlu saat memeras ASI. Peran ayah juga disini sangat dibutuhkan. Jika ayah mendukung maka ASI akan lancar.
3. Saran dilakukan begitu sebelum kembali dari cuti : beritahu atasan ibu bahwa ibu menyusui dan ingin berhasil memberikan ASI eksklusif. Jelaskan juga bahwa pada jam tertentu ibu perlu waktu khusus untuk memeras ASI. Sehingga atasan ibu & lingkungan kerja dapat mendukung keberhasilan ASI eksklusif.
4. Begitu ibu kembali dari tempat kerja, susukan bayi langsung dari payudara. Hal ini diperlukan untuk menjaga refleks ASI & kerja hormon2 ASI, sehingga produksi ASI tetap
terjaga. Jadi ASI peras yg ada bisa disimpan untuk hari2 berikutnya.
5. Hindari pemberian susu formula. Begitu bayi diberikan susu formula, maka saat ia menyusu pada ibunya akan kekenyangan. Sehingga volume ASI makin berkurang.
6. Lakukan perawatan payudara / pemijatan payudara dan kompres air hangat & air dingin bergantian.
7. Jika ada masalah dalam ASI, jangan ragu untuk menghubungi atau konsultasi dg klinik laktasi.
Tulisan ini dirangkum dari berbagai sumber (WHO, IDAI, AAP,
LLLI, dsb) & ditulis bebas oleh Luluk Lely Soraya I
Categories
Artikel
Lambung Bayi baru lahir hanya sebesar kelereng
Taken From : Milis Asiforbaby
Seringkali ibu berpikir cukup gak sih ASI saya di hari-hari pertama menyusui ?
Apalagi kolostrum hanya dihasilkan sekitar 3-5 sdt. Dan berulang kali ibu akan mendapatkan jawaban di berbagai artikel latais bahwa jumlah kolostrum tersebut amat sangat cukup untuk si bayi baru lahir. Itupun masih banyak ayah dan ibu yang meragukan. Yang belum banyak kita ketahui ternyata bahwa lambung bayi baru lahir hanya sebesar kelereng !
Ilustrasi kapasitas lambung bayi
Di hari 1, lambung bayi hanya berkapasitas 5-7 ml. Kurang lebih seukuran kelereng.
Penelitian menunjukkan bahwa lambung tsb tidak dapat menampung lebih byk lagi. Sehingga cairan yg berlebihan masuk akan relatif dikeluarkan oleh tubuh dengan cara dimuntahkan atau gumoh. Jadi jelas kan bahwa kolostrum yang sedikit itu jelas SANGAT CUKUP untuk si kecil !
Di hari ke-3, lambung bayi mulai membesar (sekitar 20-30 ml) atau seukuran bola bekel.
Karena lambungnya kecil, tentu saja bayi akan sering menyusu pada ibunya.
Seminggu setelah itu, kapasitas lambung bayi akan berukuran sekitar 44-60 ml atau kira-kira sebesar bola pingpong. Terus berikan ASI sesering mungkin sesuai keinginan bayi. Hingga ASI akan memenuhi kebutuhannya.
Nah sekarang tidak ragu lagi kan ?! Relax dan pede aja ya mom ! Selamat menyusui !
(Ditulis bebas oleh Luluk Lely Soraya I, September 2006 )
Seringkali ibu berpikir cukup gak sih ASI saya di hari-hari pertama menyusui ?
Apalagi kolostrum hanya dihasilkan sekitar 3-5 sdt. Dan berulang kali ibu akan mendapatkan jawaban di berbagai artikel latais bahwa jumlah kolostrum tersebut amat sangat cukup untuk si bayi baru lahir. Itupun masih banyak ayah dan ibu yang meragukan. Yang belum banyak kita ketahui ternyata bahwa lambung bayi baru lahir hanya sebesar kelereng !
Ilustrasi kapasitas lambung bayi
Di hari 1, lambung bayi hanya berkapasitas 5-7 ml. Kurang lebih seukuran kelereng.
Penelitian menunjukkan bahwa lambung tsb tidak dapat menampung lebih byk lagi. Sehingga cairan yg berlebihan masuk akan relatif dikeluarkan oleh tubuh dengan cara dimuntahkan atau gumoh. Jadi jelas kan bahwa kolostrum yang sedikit itu jelas SANGAT CUKUP untuk si kecil !
Di hari ke-3, lambung bayi mulai membesar (sekitar 20-30 ml) atau seukuran bola bekel.
Karena lambungnya kecil, tentu saja bayi akan sering menyusu pada ibunya.
Seminggu setelah itu, kapasitas lambung bayi akan berukuran sekitar 44-60 ml atau kira-kira sebesar bola pingpong. Terus berikan ASI sesering mungkin sesuai keinginan bayi. Hingga ASI akan memenuhi kebutuhannya.
Nah sekarang tidak ragu lagi kan ?! Relax dan pede aja ya mom ! Selamat menyusui !
(Ditulis bebas oleh Luluk Lely Soraya I, September 2006 )
Categories
Artikel
ASIku BASI
Taken From : Milis Asiforbaby
Satu pertanyaan yg umum dipertanyakan oleh tiap ibu menyusui yang memerah atau memompa ASInya. Kita simak tanya jawab berikut yuk !
NAMA IBU: Susan
NAMA BAYI : Gia
UMUR BAYI: 6 bulan
PERTANYAAN:
Saya ingin bertanya tentang ASI peras yg dibekukan. Saat saya kembali bekerja, saya membuat stok ASI dalam freezer. Ketika saya cairkan, saya mencium bau aneh seperti bau logam. Saat saya coba rasakan ternyata memang rasanya spt logam. ASI tsb terasa gak enak, meskipun tidak asam. Tadinya saya pikir karena ASInya masih beku. Namun saat ASI tsb dicairkan, rasa dan baunya sama, spt logam. Akhirnya saya putuskan untuk membuang ASI tsb. Keesokannya saya mulai membuat stok ASI lagi dan saya memastikan menyimpannya dalam wadah yg baik (kantung khusus ASI dari Medela). Namun yg terjadi hal yg sama, hingga akhirnya saya buang lagi. Saya jadi bingung apakah ASI saya memang bermasalah ?! Padahal ASI yg baru diperas tidak memiliki bau ataupun rasa spt itu.
JAWABAN :
Dear Susan,
Kemungkinan masalahnya ada di ASInya ataupun freezer tempat menyimpan ASI. Beberapa ibu memiliki ASI dengan kandungan lipase lebih banyak dari ibu-ibu lainnya. Enzim lipase ini akan memecahkan lemak dalam ASI. Ini lah yg menyebabkan rasa dan bau dari ASI menjadi jelek.
Sekarang coba lakukan eksperimen ini. Coba didihkan ASI sebentar saja. Kemudian bekukan ASI tsb. Setelah itu pernahkah anda mencoba memberikannya ke bayi anda ? Hampir dapat dipastikan bayi anda tidak peduli dg perubahan rasa tsb. (Berbeda jika kita mencoba beberapa susu formula dalam kurun waktu singkat, bayi relatif akan menolaknya).
Pertanyaan selanjutnya, apakah anda menaruh ASI beku di dinding freezer ?! Jika ya, bisa jadi hal ini yg membuat rasa dan bau dari ASI berubah. Apalagi jika kulkas anda memiliki siklus defrost yg otomatis. Jangan pernah menaruh ASI pada dinding freezer.
Satu hal lagi, tahukah anda bahwa ASI dapat disimpan di refrigerator (kulkas bawah) selama 8 hari?! OK selamat mencoba !
Cher Sealy RN, BSN, IBCLC, LLLL
Diterjemahkan bebas oleh Luluk Lely Soraya I, March 2006 dari artikel "Frozen Breastmilk Stinks!” http://www.breastfeeding.com/helpme/helpme_asklc_ans135.html
Satu pertanyaan yg umum dipertanyakan oleh tiap ibu menyusui yang memerah atau memompa ASInya. Kita simak tanya jawab berikut yuk !
NAMA IBU: Susan
NAMA BAYI : Gia
UMUR BAYI: 6 bulan
PERTANYAAN:
Saya ingin bertanya tentang ASI peras yg dibekukan. Saat saya kembali bekerja, saya membuat stok ASI dalam freezer. Ketika saya cairkan, saya mencium bau aneh seperti bau logam. Saat saya coba rasakan ternyata memang rasanya spt logam. ASI tsb terasa gak enak, meskipun tidak asam. Tadinya saya pikir karena ASInya masih beku. Namun saat ASI tsb dicairkan, rasa dan baunya sama, spt logam. Akhirnya saya putuskan untuk membuang ASI tsb. Keesokannya saya mulai membuat stok ASI lagi dan saya memastikan menyimpannya dalam wadah yg baik (kantung khusus ASI dari Medela). Namun yg terjadi hal yg sama, hingga akhirnya saya buang lagi. Saya jadi bingung apakah ASI saya memang bermasalah ?! Padahal ASI yg baru diperas tidak memiliki bau ataupun rasa spt itu.
JAWABAN :
Dear Susan,
Kemungkinan masalahnya ada di ASInya ataupun freezer tempat menyimpan ASI. Beberapa ibu memiliki ASI dengan kandungan lipase lebih banyak dari ibu-ibu lainnya. Enzim lipase ini akan memecahkan lemak dalam ASI. Ini lah yg menyebabkan rasa dan bau dari ASI menjadi jelek.
Sekarang coba lakukan eksperimen ini. Coba didihkan ASI sebentar saja. Kemudian bekukan ASI tsb. Setelah itu pernahkah anda mencoba memberikannya ke bayi anda ? Hampir dapat dipastikan bayi anda tidak peduli dg perubahan rasa tsb. (Berbeda jika kita mencoba beberapa susu formula dalam kurun waktu singkat, bayi relatif akan menolaknya).
Pertanyaan selanjutnya, apakah anda menaruh ASI beku di dinding freezer ?! Jika ya, bisa jadi hal ini yg membuat rasa dan bau dari ASI berubah. Apalagi jika kulkas anda memiliki siklus defrost yg otomatis. Jangan pernah menaruh ASI pada dinding freezer.
Satu hal lagi, tahukah anda bahwa ASI dapat disimpan di refrigerator (kulkas bawah) selama 8 hari?! OK selamat mencoba !
Cher Sealy RN, BSN, IBCLC, LLLL
Diterjemahkan bebas oleh Luluk Lely Soraya I, March 2006 dari artikel "Frozen Breastmilk Stinks!” http://www.breastfeeding.com/helpme/helpme_asklc_ans135.html
Categories
Artikel
ASI perah saya Bau, Gimana donk
Taken From : Milis Asiforbaby
Pada dasarnya ASI memang memiliki rasa dan bau yg agak asam – mirip dengan susu sapi yg diasamkan. Jika ASI anda berbau agak asam, maka ASI tsb relatif aman diberikan ke bayi.
Jika anda kerapkali menemukan ASI peras yg didinginkan berbau atau terasa tidak sedap, cobalah utk memeriksa kembali tatacara menyimpan ASI anda selama ini. Hal ini untuk memastikan apakah ada hal-hal yg dapat mempengaruhi rasa ataupun bau dari ASI :
• Wadah penyimpanan: Berbagai wadah tempat penyimpanan yg tidak mudah rusak sebaiknya digunakan utk menyimpan ASI. Seperti botol kaca, botol plastik, ataupun kantung khusus ASI. Wadah terbaik adalah yg terbuat dari kaca atau food-grade polypropylene atau polybutylene. Kantung dari polyethylene (spt bottle liners) kurang menyimpan nutrien ataupun kandungan imun dari ASI. Tidak sebaik wadah yg terbuat dari kaca ataupun polybutylene. (Jones & Tully 2005).
o Jika anda menggunakan botol susu (yg terbuat dari plastik), cobalah untuk menggunakan kantung khusus ASI.
o Jika anda biasa menggunakan plastik, cobalah menggunakan kaca.
• Kondisi saat menyimpan :
o Apakah anda berencana utk membekukan ASI ? Jika anda tidak berencana utk memberikan ASI peras pd bayi anda dalam 5-8 hari kedepan, segeralah bekukan ASI begitu selesai diperah. Saat memberikan, segera berikan ke bayi anda segera setelah dicairkan (tapi sebaiknya < 24 jam).
o Pastikan wadah tempat ASI tertutup rapat, sehingga bau dari makanan di kulkas tidak masuk ke dalam ASI. Cobalah menaruh satu kantung berisi baking soda di dalam kulkas atau freezer untuk membantu menyerap bau dari kulkas.
o Simpanlah ASI pada BAGIAN BELAKANG refrigerator (kulkas bawah) atau freezer, BUKAN di pintu kulkas. Jangan menyimpan ASI pada dinding freezer yg memiliki otomatis defrost.
o Apakah freezer cukup dingin ? Jika anda menyimpan es krim dalam freezer dan es krim tsb beku, maka temperatur dari freezer tsb benar. Ini artinya freezer bekerja dg baik.
Beberapa ibu mendapatkan ASI beku nya ataupun ASI yg disimpan di refrigerator selama beberapa waktu, berbau atau terasa spt sabun, asam atau bahkan tengik. Meskipun para ibu tsb telah mengikuti petunjuk penyimpanan ASI dg benar. Menurut Lawrence & Lawrence (hal. 781), kemungkinan hal tsb terjadi karena sang ibu memiliki kandungan enzim lipase di ASI dalam jumlah berlebih. Sehingga lemak dalam ASI akan dipecah oleh enzim tsb sesaat setelah ASI diperah. Umumnya bayi tidak mempermasalahkan dg sedikit perubahan bau dan rasa itu, dan jelas ASI tsb tidak berbahaya bagi sang bayi. Namun demikian jika perubahan bau & rasa terasa sekali, maka bayi akan menolaknya.
Lipase adalah enzim yg umumnya terdapat pada ASI dan memiliki beberapa manfaat seperti:
• Lipase akan membantu lemak ASI tercampur dg baik (ter-emulsi sempurna) dengan kandungan protein “whey” dalam ASI. Sehinggalemak tsb akan dipecah menjadi molekul-molekul kecil yg mudah dicerna secara sempurna oleh pencernaan bayi (Lawrence & Lawrence, hal. 156).
• Lipase juga membantu memecahkan lemak dalam ASI, sehingga nutrien yg larut dalam lemak (mis. vitamin A & D) dan asam lemak (yg membantu melindungi bayi dari penyakit) akan mudah didapatkan oleh bayi (Lawrence & Lawrence, hal. 156).
• Kandungan utama dari lipase di lemak ASI, yaitu bile salt-stimulated lipase (BSSL), "dianggap sebagai faktor utama yg dapat me-nonaktif-kan protozoa. Sehingga jelas bayi terlindungi dari infeksi. (Lawrence & Lawrence, hal. 203).
Menurut Lawrence & Lawrence (hal.158), jumlah BSSL dalam ASI relatif tetap dan tidak berubah dari waktu ke waktu sejak awal masa menyusui. Ada penelitian yg menunjukkan bawah ibu yang kekurangan gizi memiliki kandungan lipase lebihrendah makin harinya.
Apa yg dapat saya lakukan jika memang lipase saya berlebih ? Begitu ASI mulai terasa/berbau asam atau tengik, tidak ada cara untuk mencegahnya. Namun demikian, ASI yg baru saja diperas dapat disimpan, namun sebelumnya dipanaskan (hingga hampir mendidih) agar lipase berhenti bekerja (inactivated) sehingga proses pemecahan lemak terhenti. Panaskan ASI segera setelah diperah.
Cara memanaskan ASI :
• Panaskan ASI pada suhu 180 F (82 C), atau hingga tampak sedikit gelembung di pinggir panci (JANGAN sampai mendidih secara keseluruhan).
• Segera dinginkan dan simpan ASI.
Pemanasan ini akan merusak kandungan zat anti infeksi dalam ASI dan menurunkan kandungan nutrien dalam ASI, tetapi tidak menjadi masalah utk beberapa stok ASI. Kecuali jika seluruh stok ASI diperlakukan spt itu (dipanaskan dan dibekukan).
Menurut Lawrence & Lawrence, bile salt-stimulated lipase (BSSL) dalam ASI dapat juga dirusak pada pemanasan suhu 144.5 F (62.5 C) selama 1 menit (hal. 205), atau pada 163 F (72 C) selama lebih dari 15 detik (p. 771).
Prosedur tsb diatas dilakukan HANYA jika ASI beku ibu SELALU berbau / terasa asam & tengik.
Additional information
Breastmilk Storage & Handling @
Common Concerns When Storing Human Milk by Cindy Scott Duke, from New Beginnings, Vol. 15 No. 4, July - August 1998, p. 109.
Funny Milk from Lactation Education Resources discusses milk that looks or smells unusual
Soapy aftertaste to breast milk Q&A by Debbi Donovan, IBCLC
Frozen breast milk: My baby is very unhappy with the taste Q&A by Debbi Donovan, IBCLC
Storage and Handling of Breastmilk by Becky Flora, BS, IBCLC (see "What about soured or "off" milk?")
References
Berkow SE, Freed LM, Hamosh M, Bitman J, Wood DL, Happ B, Hamosh P. Lipases and lipids in human milk: effect of freeze-thawing and storage. Pediatr Res. 1984 Dec;18(12):1257-62.
Bitman J, Wood DL, Mehta NR, Hamosh P, Hamosh M. Lipolysis of triglycerides of human milk during storage at low temperatures: a note of caution. J Pediatr Gastroenterol Nutr. 1983;2(3):521-4.
Dupuy P, Sauniere JF, Vis HL, Leclaire M, Lombardo D. Change in bile salt dependent lipase in human breast milk during extended lactation. Lipids. 1991 Feb;26(2):134-8.
Freed LM, Berkow SE, Hamosh P, York CM, Mehta NR, Hamosh M. Lipases in human milk: effect of gestational age and length of lactation on enzyme activity. J Am Coll Nutr. 1989 Apr;8(2):143-50.
Hamosh M, Dewey KG, Garza C, et al. Nutrition During Lactation. Institute of Medicine, Washington, DC, National Academy Press, 1991. pp. 138.
Jones F, Tully MR. Best Practice for Expressing, Storing and Handling Mother’s Milk in Hospitals, in Homes and in Daycares. Raleigh, NC: Human Milk Banking Association of North America, 2005: 14-15, 20.
Lawrence R, Lawrence R. Breastfeeding: A Guide for the Medical Profession, 6th ed. Philadelphia, Pennsylvania: Mosby, 2005: 156-158, 203-205, 771, 781.
Lawrence RA. Storage of human milk and the influence of procedures on immunological components of human milk. Acta Paediatr Suppl. 1999 Aug;88(430):14-8.
May JT. Table 7: Effect of heat treatment or storage on antimicrobial factors in human milk. From: May JT. Molecular Virology: Tables of Antimicrobial Factors and Microbial Contaminants in Human Milk. Accessed 9/8/05.
May JT. Antimicrobial properties and microbial contaminants of breast milk--an update. Aust Paediatr J. 1984 Nov;20(4):265-9.
Page last modified: 09/08/2005
Written: 09/08/05
Diterjemahkan bebas oleh Luluk Lely Soraya I, March 2006 dari artikel "My expressed breastmilk doesn't smell fresh. What can I do?"
http://www.kellymom.com/bf/pumping/lipase-expressedmilk.html
Pada dasarnya ASI memang memiliki rasa dan bau yg agak asam – mirip dengan susu sapi yg diasamkan. Jika ASI anda berbau agak asam, maka ASI tsb relatif aman diberikan ke bayi.
Jika anda kerapkali menemukan ASI peras yg didinginkan berbau atau terasa tidak sedap, cobalah utk memeriksa kembali tatacara menyimpan ASI anda selama ini. Hal ini untuk memastikan apakah ada hal-hal yg dapat mempengaruhi rasa ataupun bau dari ASI :
• Wadah penyimpanan: Berbagai wadah tempat penyimpanan yg tidak mudah rusak sebaiknya digunakan utk menyimpan ASI. Seperti botol kaca, botol plastik, ataupun kantung khusus ASI. Wadah terbaik adalah yg terbuat dari kaca atau food-grade polypropylene atau polybutylene. Kantung dari polyethylene (spt bottle liners) kurang menyimpan nutrien ataupun kandungan imun dari ASI. Tidak sebaik wadah yg terbuat dari kaca ataupun polybutylene. (Jones & Tully 2005).
o Jika anda menggunakan botol susu (yg terbuat dari plastik), cobalah untuk menggunakan kantung khusus ASI.
o Jika anda biasa menggunakan plastik, cobalah menggunakan kaca.
• Kondisi saat menyimpan :
o Apakah anda berencana utk membekukan ASI ? Jika anda tidak berencana utk memberikan ASI peras pd bayi anda dalam 5-8 hari kedepan, segeralah bekukan ASI begitu selesai diperah. Saat memberikan, segera berikan ke bayi anda segera setelah dicairkan (tapi sebaiknya < 24 jam).
o Pastikan wadah tempat ASI tertutup rapat, sehingga bau dari makanan di kulkas tidak masuk ke dalam ASI. Cobalah menaruh satu kantung berisi baking soda di dalam kulkas atau freezer untuk membantu menyerap bau dari kulkas.
o Simpanlah ASI pada BAGIAN BELAKANG refrigerator (kulkas bawah) atau freezer, BUKAN di pintu kulkas. Jangan menyimpan ASI pada dinding freezer yg memiliki otomatis defrost.
o Apakah freezer cukup dingin ? Jika anda menyimpan es krim dalam freezer dan es krim tsb beku, maka temperatur dari freezer tsb benar. Ini artinya freezer bekerja dg baik.
Beberapa ibu mendapatkan ASI beku nya ataupun ASI yg disimpan di refrigerator selama beberapa waktu, berbau atau terasa spt sabun, asam atau bahkan tengik. Meskipun para ibu tsb telah mengikuti petunjuk penyimpanan ASI dg benar. Menurut Lawrence & Lawrence (hal. 781), kemungkinan hal tsb terjadi karena sang ibu memiliki kandungan enzim lipase di ASI dalam jumlah berlebih. Sehingga lemak dalam ASI akan dipecah oleh enzim tsb sesaat setelah ASI diperah. Umumnya bayi tidak mempermasalahkan dg sedikit perubahan bau dan rasa itu, dan jelas ASI tsb tidak berbahaya bagi sang bayi. Namun demikian jika perubahan bau & rasa terasa sekali, maka bayi akan menolaknya.
Lipase adalah enzim yg umumnya terdapat pada ASI dan memiliki beberapa manfaat seperti:
• Lipase akan membantu lemak ASI tercampur dg baik (ter-emulsi sempurna) dengan kandungan protein “whey” dalam ASI. Sehinggalemak tsb akan dipecah menjadi molekul-molekul kecil yg mudah dicerna secara sempurna oleh pencernaan bayi (Lawrence & Lawrence, hal. 156).
• Lipase juga membantu memecahkan lemak dalam ASI, sehingga nutrien yg larut dalam lemak (mis. vitamin A & D) dan asam lemak (yg membantu melindungi bayi dari penyakit) akan mudah didapatkan oleh bayi (Lawrence & Lawrence, hal. 156).
• Kandungan utama dari lipase di lemak ASI, yaitu bile salt-stimulated lipase (BSSL), "dianggap sebagai faktor utama yg dapat me-nonaktif-kan protozoa. Sehingga jelas bayi terlindungi dari infeksi. (Lawrence & Lawrence, hal. 203).
Menurut Lawrence & Lawrence (hal.158), jumlah BSSL dalam ASI relatif tetap dan tidak berubah dari waktu ke waktu sejak awal masa menyusui. Ada penelitian yg menunjukkan bawah ibu yang kekurangan gizi memiliki kandungan lipase lebihrendah makin harinya.
Apa yg dapat saya lakukan jika memang lipase saya berlebih ? Begitu ASI mulai terasa/berbau asam atau tengik, tidak ada cara untuk mencegahnya. Namun demikian, ASI yg baru saja diperas dapat disimpan, namun sebelumnya dipanaskan (hingga hampir mendidih) agar lipase berhenti bekerja (inactivated) sehingga proses pemecahan lemak terhenti. Panaskan ASI segera setelah diperah.
Cara memanaskan ASI :
• Panaskan ASI pada suhu 180 F (82 C), atau hingga tampak sedikit gelembung di pinggir panci (JANGAN sampai mendidih secara keseluruhan).
• Segera dinginkan dan simpan ASI.
Pemanasan ini akan merusak kandungan zat anti infeksi dalam ASI dan menurunkan kandungan nutrien dalam ASI, tetapi tidak menjadi masalah utk beberapa stok ASI. Kecuali jika seluruh stok ASI diperlakukan spt itu (dipanaskan dan dibekukan).
Menurut Lawrence & Lawrence, bile salt-stimulated lipase (BSSL) dalam ASI dapat juga dirusak pada pemanasan suhu 144.5 F (62.5 C) selama 1 menit (hal. 205), atau pada 163 F (72 C) selama lebih dari 15 detik (p. 771).
Prosedur tsb diatas dilakukan HANYA jika ASI beku ibu SELALU berbau / terasa asam & tengik.
Additional information
Breastmilk Storage & Handling @
Common Concerns When Storing Human Milk by Cindy Scott Duke, from New Beginnings, Vol. 15 No. 4, July - August 1998, p. 109.
Funny Milk from Lactation Education Resources discusses milk that looks or smells unusual
Soapy aftertaste to breast milk Q&A by Debbi Donovan, IBCLC
Frozen breast milk: My baby is very unhappy with the taste Q&A by Debbi Donovan, IBCLC
Storage and Handling of Breastmilk by Becky Flora, BS, IBCLC (see "What about soured or "off" milk?")
References
Berkow SE, Freed LM, Hamosh M, Bitman J, Wood DL, Happ B, Hamosh P. Lipases and lipids in human milk: effect of freeze-thawing and storage. Pediatr Res. 1984 Dec;18(12):1257-62.
Bitman J, Wood DL, Mehta NR, Hamosh P, Hamosh M. Lipolysis of triglycerides of human milk during storage at low temperatures: a note of caution. J Pediatr Gastroenterol Nutr. 1983;2(3):521-4.
Dupuy P, Sauniere JF, Vis HL, Leclaire M, Lombardo D. Change in bile salt dependent lipase in human breast milk during extended lactation. Lipids. 1991 Feb;26(2):134-8.
Freed LM, Berkow SE, Hamosh P, York CM, Mehta NR, Hamosh M. Lipases in human milk: effect of gestational age and length of lactation on enzyme activity. J Am Coll Nutr. 1989 Apr;8(2):143-50.
Hamosh M, Dewey KG, Garza C, et al. Nutrition During Lactation. Institute of Medicine, Washington, DC, National Academy Press, 1991. pp. 138.
Jones F, Tully MR. Best Practice for Expressing, Storing and Handling Mother’s Milk in Hospitals, in Homes and in Daycares. Raleigh, NC: Human Milk Banking Association of North America, 2005: 14-15, 20.
Lawrence R, Lawrence R. Breastfeeding: A Guide for the Medical Profession, 6th ed. Philadelphia, Pennsylvania: Mosby, 2005: 156-158, 203-205, 771, 781.
Lawrence RA. Storage of human milk and the influence of procedures on immunological components of human milk. Acta Paediatr Suppl. 1999 Aug;88(430):14-8.
May JT. Table 7: Effect of heat treatment or storage on antimicrobial factors in human milk. From: May JT. Molecular Virology: Tables of Antimicrobial Factors and Microbial Contaminants in Human Milk. Accessed 9/8/05.
May JT. Antimicrobial properties and microbial contaminants of breast milk--an update. Aust Paediatr J. 1984 Nov;20(4):265-9.
Page last modified: 09/08/2005
Written: 09/08/05
Diterjemahkan bebas oleh Luluk Lely Soraya I, March 2006 dari artikel "My expressed breastmilk doesn't smell fresh. What can I do?"
http://www.kellymom.com/bf/pumping/lipase-expressedmilk.html
Categories
Artikel
Berkurangkah ASI Saya??
Taken From : Milis Asiforbaby
Setelah 6-12 minggu pasca melahirkan, normal loh jika ibu merasa payudaranya terasa gak penuh atau kosong
Banyak ibu yang mengkhawatirkan produksi ASInya diawal-awal masa menyusui. Umumnya mereka merasa ASI yang dipompa lebih sedikit atau payudara terasa lebih “lunak” atau “kosong”. Kondisi ini normal terjadi. Umumnya payudara terasa lebih lunak dari beberapa minggu sebelumnya. Meskipun jeda menyusui cukup panjang, ibu merasa payudaranya terasa sedikit penuh. Tidak sepenuh minggu-minggu sebelumnya.
Di awal masa menyusui, ibu seringkali merasa payudaranya penuh (bahkan bengkak). Kondisi ini sebetulnya bukan kondisi yang normal terjadi selama masa menyusui. Karena pada masa tsb, payudara belum menyesuaikan jumlah ASI yang dibutuhkan bayi. Di awal masa menyusui, umumnya payudara ibu akan memproduksi ASI lebih dari jumlah yang dibutuhkan bayi. Hingga pada titik tertentu, yaitu sekitar 6-12 minggu (bahkan lebih pada beberapa ibu), jumlah ASI yang diproduksi relatif mulai menyesuaikan dengan jumlah ASI yang dibutuhkan bayi. Akibatnya, payudara ibu terasa tidak penuh seperti sebelumnya, lunak bahkan terasa “kosong”. Di masa ini, umumnya rembesan ASI tidak lagi terjadi. Ibu relatif sulit merasakan efek let-down (ASI yang mengalir). Dan jika ibu memompa atau memerah ASI, ibu akan mendapatkan ASI dalam jumlah yang tidak sebanyak sebelumnya.
Kondisi ini bukan berarti menandakan bahwa produksi ASI menurun. Tetapi organ produksi ASI telah menghitung dan mendapatkan berapa banyak ASI yang dibutuhkan oleh bayi selama ia menyusu. Sehingga ASI berlebih yang sebelumnya diproduksi akan dihentikan dan payudara tidak lagi membuat kelebihan ASI. Perubahan ini terjadi secara perlahan dan tidak terasa oleh ibu. Umumnya ibu tidak mengerti atau menyadari bahwa hal ini normal terjadi. Sehingga banyak juga ibu yang menyapih anaknya atau memberikan asupan selain ASI bagi bayinya. Karena mereka menganggap bahwa ASInya berkurang, kering atau berhenti memproduksi ASI.
Mengapa hal ini bisa terjadi ?! Mengapa produksi ASI di awal masa menyusui berlimpah dan berkurang secara bertahap sesuai dg kebutuhan bayi ?!
Umumnya jumlah ASI yang diproduksi tergantung dari berapa banyak ASI yang dibutuhkan bayi. Namun hal ini tidak 100% terjadi di awal masa menyusui. Pengaruh dari ekstra hormon pasca melahirkan menyebabkan ibu memproduksi ASI lebih dari jumlah yang dibutuhkan bayi. Perubahan kadar hormon pasca melahirkan akan memicu organ produksi ASI untuk menghasilkan ASI berlebih. Di minggu-minggu pertama, kadar prolaktin lebih tinggi dari biasanya hingga nantinya secara bertahap akan menurun hingga kadar normal produksi ASI. Saat ini lah tubuh akan menyesuaikan produksi ASI sesuai dengan kebutuhan bayi. Jadi sekarang ibu sudah mengerti dan tidak perlu khawatir lagi kan ?! Selamat menyusui !
Dimodifikasi : 10/10/2005
Ditulis : 1/20/03
(Artikel ini diterjemahkan bebas oleh Luluk Lely Soraya I, September 2006)
Sumber artikel : http://www.kellymom.com/bf/supply/breast-fullness.html
Setelah 6-12 minggu pasca melahirkan, normal loh jika ibu merasa payudaranya terasa gak penuh atau kosong
Banyak ibu yang mengkhawatirkan produksi ASInya diawal-awal masa menyusui. Umumnya mereka merasa ASI yang dipompa lebih sedikit atau payudara terasa lebih “lunak” atau “kosong”. Kondisi ini normal terjadi. Umumnya payudara terasa lebih lunak dari beberapa minggu sebelumnya. Meskipun jeda menyusui cukup panjang, ibu merasa payudaranya terasa sedikit penuh. Tidak sepenuh minggu-minggu sebelumnya.
Di awal masa menyusui, ibu seringkali merasa payudaranya penuh (bahkan bengkak). Kondisi ini sebetulnya bukan kondisi yang normal terjadi selama masa menyusui. Karena pada masa tsb, payudara belum menyesuaikan jumlah ASI yang dibutuhkan bayi. Di awal masa menyusui, umumnya payudara ibu akan memproduksi ASI lebih dari jumlah yang dibutuhkan bayi. Hingga pada titik tertentu, yaitu sekitar 6-12 minggu (bahkan lebih pada beberapa ibu), jumlah ASI yang diproduksi relatif mulai menyesuaikan dengan jumlah ASI yang dibutuhkan bayi. Akibatnya, payudara ibu terasa tidak penuh seperti sebelumnya, lunak bahkan terasa “kosong”. Di masa ini, umumnya rembesan ASI tidak lagi terjadi. Ibu relatif sulit merasakan efek let-down (ASI yang mengalir). Dan jika ibu memompa atau memerah ASI, ibu akan mendapatkan ASI dalam jumlah yang tidak sebanyak sebelumnya.
Kondisi ini bukan berarti menandakan bahwa produksi ASI menurun. Tetapi organ produksi ASI telah menghitung dan mendapatkan berapa banyak ASI yang dibutuhkan oleh bayi selama ia menyusu. Sehingga ASI berlebih yang sebelumnya diproduksi akan dihentikan dan payudara tidak lagi membuat kelebihan ASI. Perubahan ini terjadi secara perlahan dan tidak terasa oleh ibu. Umumnya ibu tidak mengerti atau menyadari bahwa hal ini normal terjadi. Sehingga banyak juga ibu yang menyapih anaknya atau memberikan asupan selain ASI bagi bayinya. Karena mereka menganggap bahwa ASInya berkurang, kering atau berhenti memproduksi ASI.
Mengapa hal ini bisa terjadi ?! Mengapa produksi ASI di awal masa menyusui berlimpah dan berkurang secara bertahap sesuai dg kebutuhan bayi ?!
Umumnya jumlah ASI yang diproduksi tergantung dari berapa banyak ASI yang dibutuhkan bayi. Namun hal ini tidak 100% terjadi di awal masa menyusui. Pengaruh dari ekstra hormon pasca melahirkan menyebabkan ibu memproduksi ASI lebih dari jumlah yang dibutuhkan bayi. Perubahan kadar hormon pasca melahirkan akan memicu organ produksi ASI untuk menghasilkan ASI berlebih. Di minggu-minggu pertama, kadar prolaktin lebih tinggi dari biasanya hingga nantinya secara bertahap akan menurun hingga kadar normal produksi ASI. Saat ini lah tubuh akan menyesuaikan produksi ASI sesuai dengan kebutuhan bayi. Jadi sekarang ibu sudah mengerti dan tidak perlu khawatir lagi kan ?! Selamat menyusui !
Dimodifikasi : 10/10/2005
Ditulis : 1/20/03
(Artikel ini diterjemahkan bebas oleh Luluk Lely Soraya I, September 2006)
Sumber artikel : http://www.kellymom.com/bf/supply/breast-fullness.html
Categories
Artikel
Bayi ASI Exlusive perlu minum air ga ya?
Taken From : Milis Asiforbaby
(Diterjemahkan bebas oleh Luluk Lely Soraya I, September 2006, dari artikel “Guidelines for offering water to breastfed babies”)
http://www.kellymom.com/nutrition/solids/baby-water.html
Tentu saja tidak perlu ! Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif tidak perlu minum air. Ingat loh, ASI mengandung 88% air. Meskipun kolostrum jumlahnya sedikit, bayi tetap tidak membutuhkan ekstra air. Menurut American Academy of Pediatrics, "Suplemen (air, air gula, susu formula dan cairan lainnya) sebaiknya tidak diberikan ke bayi ASI eksklusif, kecuali jika instruksi dari dokter atas dasar indikasi medis. Selama 6 bulan pertama kehidupan bayi, air ataupun cairan lain sama sekali tidak diperlukan oleh bayi ASI eksklusif meskipun udara panas. Ingat pemberian cairan tsb dapat mengundang masuknya kuman atau alergen.”
Selain itu, bayi ASI eksklusif TIDAK membutuhkan air ketika udara amat sangat panas (dg asumsi bayi disusui sesering yang ia mau). Bayi mendapat kecukupan cairan dari ASI. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi ASI eksklusif sama sekali tidak membutuhkan ekstra cairan. Penelitian ini dilakukan di berbagai lokasi berbeda (baik yang berudara lembab atau kering) dg suhu ruang berkisar 22-41°C (71.6-105.8°F) dan tingkat humiditas sekitar 9-96%.
Catatan :
Bayi yang mendapatkan susu formula juga tidak membutuhkan ekstra air. Beberapa sumber menyarankan agar memberikan air untuk bayi susu formula jika udara sangat panas (meskipun yg terbaik adalah lebih sering memberikan susu formula untuk mendapatkan ekstra cairan), atau jika bayi demam (konsultasikan dengan dokter anak).
Untuk bayi baru lahir (khususnya bayi berusia < 4-5 minggu), pemberian air amat beresiko.
• Bayi dibawah umur 2 bulan sebaiknya tidak diberikan ekstra cairan.
• Pemberian ekstra air seringkali dihubungkan dengan kenaikan kadar bilirubin pada bayi kuning.
• Terlalu banyak cairan dapat memicu kondisi lebih serius, seperti Oral Water Intoxication (lihat oral water intoxication).
• Pemberian air (yg jelas tidak mengandung kalori) akan membuat bayi kenyang, sehingga bayi dapat malas menyusu. Efeknya tentu saja resiko berat badan menurun dapat terjadi.
• Karena bayi kenyang minum air, maka jelas ia makin malas menyusu. Akibatnya produksi ASI akan menurun seiring dg makin jarangnya bayi menyusu.
Untuk bayi lebih besar (bayi < 6 bl)
• Terlalu banyak air dapat membuat bayi kenyang dan malas menyusu. Seluruh kebutuhan nutrisi dan kalori yang dibutuhkan bayi ASI eksklusif terdapat dalam ASI.
• ASI memiliki kadar air yang amat sangat mencukupi kebutuhan cairan bayi, meski udara sangat panas.
Begitu bayi sudah mulai mendapatkan MPASI (diatas usia 6 bulan), ibu dapat memberikan MPASI atau air pada campuran makanannya.
Informasi lebih lanjut :
Exclusive Breastfeeding: The Only Water Source Young Infants Need FAQ Sheet No. 5 from the Linkages Project
Supplemental Water in Breastfed Infants by Jay Gordon, MD
Do Breastfed Babies Need Water? by Anne Smith, IBCLC
Should I give my baby water as well as breastmilk? by Annie VerSteeg, IBCLC
Water: Dangerous for newborns? by Debbi Donovan, IBCLC
Water for Babies: When is it appropriate to give your baby water? by Teresa Pitman
American Academy of Pediatrics Section on Breastfeeding. Breastfeeding and the Use of Human Milk. Pediatrics. 2005 Feb;115(2):496-506.
References
No need for water in hot weather
Almroth S, Bidinger PD. No need for water supplementation for exclusively breast-fed infants under hot and arid conditions. Trans R Soc Trop Med Hyg. 1990;84:602-604. [This study took place in India at temperatures from 35-40°C and relative humidity of 10-35%.]
Almroth SG. Water requirements of breast-fed infants in a hot climate. Am J Clin Nutr. 1978 Jul;31(7):1154-7. [This study took place in Jamaica, at an average outdoor temperature of 27.6°C.]
Armelini PA, Gonzalez CF. Breast feeding and fluid intake in a hot climate. Clin Pediatr. 1979;18:424-425.
Ashraf RN, Jalil F, Aperia A, Lindblad BS. Additional water is not needed for healthy breast-fed babies in a hot climate. Acta Paediatr. 1993 Dec; 82(12): 1007-11. [This study took place in Lahore, Pakistan at temperatures from 27.4-40.7°C and relative humidity of 24-77%.]
Brown KH, Creed de Kanashiro H, del Aguila R, Lopez de Romana G, Black RE. Milk consumption and hydration status of exclusively breastfed infants in a warm climate. J Pediatr. 1986;108:677-680. [This study took place in Peru at temperatures from 26-33°C and relative humidity of 49-96%.]
Cohen RJ, Brown KH, Rivera LL, Dewey KG. Exclusively breastfed, low birthweight term infants do not need supplemental water. Acta Paediatr. 2000 May; 89(5): 550-2. [This study took place in Honduras at temperatures from 22-36°C and relative humidity of 37-86%.]
Goldberg NM, Adams E. Supplementary water for breast-fed babies in a hot and dry climate--not really a necessity. Arch Dis Child. 1983 Jan;58(1):73-4. [This study took place in the Sinai desert, with temperatures between 32 and 37°C]
Sachdev HP, Krishna J, Puri RK. Do exclusively breast fed infants need fluid supplementation? Indian Pediatr. 1992 Apr; 29(4): 535-40.
Sachdev HP, Krishna J, Puri RK, Satyanarayana L, Kumar S. Water supplementation in exclusively breastfed infants during summer in the tropics. Lancet. 1991 Apr 20; 337(8747): 929-33. [This study took place in the tropics at temperatures from 34-41°C and relative humidity of 9-60%.]
Senanayake MP, Weerawarna H, Karunaratne KW, de Silva TU. Do babies need water in Sri Lanka? Ceylon Med J. 1999 Sep; 44(3): 126-9.
Jaundice
de Carvalho M, Klaus MH, Merkatz RB. Frequency of breast-feeding and serum bilirubin concentration. Am J Dis Child 1982 Aug;136(8):737-8.
de Carvalho M, Hall M, Harvey D. Effects of water supplementation on physiological jaundice in breast-fed babies. Arch Dis Child. 1981: 56: 568-569).
Nicoll A, Ginsburg R, Tripp JH. Supplementary feeding and jaundice in newborns. Acta Paediatr Scand 1982 Sep;71(5):759-61.
General
Glover J, Sandilands M. Supplementation of breastfeeding infants and weight loss in hospital. J Hum Lact 1990 Dec;6(4):163-6.
Martin-Calama J, Bunuel J, Valero MT, Labay M, Lasarte JJ, Valle F, de Miguel C. The effect of feeding glucose water to breastfeeding newborns on weight, body temperature, blood glucose, and breastfeeding duration. J Hum Lact 1997 Sep;13(3):209-13.
Scariati PD, Grummer-Strawn LM, Fein SB. Water supplementation of infants in the first month of life. Arch Pediatr Adolesc Med. 1997 Aug;151(8):830-2.
World Health Organization, Division of Child Health and Development Update No. 9: Breastfeeding and the Use of Water and Teas, November 1997.
(Diterjemahkan bebas oleh Luluk Lely Soraya I, September 2006, dari artikel “Guidelines for offering water to breastfed babies”)
http://www.kellymom.com/nutrition/solids/baby-water.html
Tentu saja tidak perlu ! Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif tidak perlu minum air. Ingat loh, ASI mengandung 88% air. Meskipun kolostrum jumlahnya sedikit, bayi tetap tidak membutuhkan ekstra air. Menurut American Academy of Pediatrics, "Suplemen (air, air gula, susu formula dan cairan lainnya) sebaiknya tidak diberikan ke bayi ASI eksklusif, kecuali jika instruksi dari dokter atas dasar indikasi medis. Selama 6 bulan pertama kehidupan bayi, air ataupun cairan lain sama sekali tidak diperlukan oleh bayi ASI eksklusif meskipun udara panas. Ingat pemberian cairan tsb dapat mengundang masuknya kuman atau alergen.”
Selain itu, bayi ASI eksklusif TIDAK membutuhkan air ketika udara amat sangat panas (dg asumsi bayi disusui sesering yang ia mau). Bayi mendapat kecukupan cairan dari ASI. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi ASI eksklusif sama sekali tidak membutuhkan ekstra cairan. Penelitian ini dilakukan di berbagai lokasi berbeda (baik yang berudara lembab atau kering) dg suhu ruang berkisar 22-41°C (71.6-105.8°F) dan tingkat humiditas sekitar 9-96%.
Catatan :
Bayi yang mendapatkan susu formula juga tidak membutuhkan ekstra air. Beberapa sumber menyarankan agar memberikan air untuk bayi susu formula jika udara sangat panas (meskipun yg terbaik adalah lebih sering memberikan susu formula untuk mendapatkan ekstra cairan), atau jika bayi demam (konsultasikan dengan dokter anak).
Untuk bayi baru lahir (khususnya bayi berusia < 4-5 minggu), pemberian air amat beresiko.
• Bayi dibawah umur 2 bulan sebaiknya tidak diberikan ekstra cairan.
• Pemberian ekstra air seringkali dihubungkan dengan kenaikan kadar bilirubin pada bayi kuning.
• Terlalu banyak cairan dapat memicu kondisi lebih serius, seperti Oral Water Intoxication (lihat oral water intoxication).
• Pemberian air (yg jelas tidak mengandung kalori) akan membuat bayi kenyang, sehingga bayi dapat malas menyusu. Efeknya tentu saja resiko berat badan menurun dapat terjadi.
• Karena bayi kenyang minum air, maka jelas ia makin malas menyusu. Akibatnya produksi ASI akan menurun seiring dg makin jarangnya bayi menyusu.
Untuk bayi lebih besar (bayi < 6 bl)
• Terlalu banyak air dapat membuat bayi kenyang dan malas menyusu. Seluruh kebutuhan nutrisi dan kalori yang dibutuhkan bayi ASI eksklusif terdapat dalam ASI.
• ASI memiliki kadar air yang amat sangat mencukupi kebutuhan cairan bayi, meski udara sangat panas.
Begitu bayi sudah mulai mendapatkan MPASI (diatas usia 6 bulan), ibu dapat memberikan MPASI atau air pada campuran makanannya.
Informasi lebih lanjut :
Exclusive Breastfeeding: The Only Water Source Young Infants Need FAQ Sheet No. 5 from the Linkages Project
Supplemental Water in Breastfed Infants by Jay Gordon, MD
Do Breastfed Babies Need Water? by Anne Smith, IBCLC
Should I give my baby water as well as breastmilk? by Annie VerSteeg, IBCLC
Water: Dangerous for newborns? by Debbi Donovan, IBCLC
Water for Babies: When is it appropriate to give your baby water? by Teresa Pitman
American Academy of Pediatrics Section on Breastfeeding. Breastfeeding and the Use of Human Milk. Pediatrics. 2005 Feb;115(2):496-506.
References
No need for water in hot weather
Almroth S, Bidinger PD. No need for water supplementation for exclusively breast-fed infants under hot and arid conditions. Trans R Soc Trop Med Hyg. 1990;84:602-604. [This study took place in India at temperatures from 35-40°C and relative humidity of 10-35%.]
Almroth SG. Water requirements of breast-fed infants in a hot climate. Am J Clin Nutr. 1978 Jul;31(7):1154-7. [This study took place in Jamaica, at an average outdoor temperature of 27.6°C.]
Armelini PA, Gonzalez CF. Breast feeding and fluid intake in a hot climate. Clin Pediatr. 1979;18:424-425.
Ashraf RN, Jalil F, Aperia A, Lindblad BS. Additional water is not needed for healthy breast-fed babies in a hot climate. Acta Paediatr. 1993 Dec; 82(12): 1007-11. [This study took place in Lahore, Pakistan at temperatures from 27.4-40.7°C and relative humidity of 24-77%.]
Brown KH, Creed de Kanashiro H, del Aguila R, Lopez de Romana G, Black RE. Milk consumption and hydration status of exclusively breastfed infants in a warm climate. J Pediatr. 1986;108:677-680. [This study took place in Peru at temperatures from 26-33°C and relative humidity of 49-96%.]
Cohen RJ, Brown KH, Rivera LL, Dewey KG. Exclusively breastfed, low birthweight term infants do not need supplemental water. Acta Paediatr. 2000 May; 89(5): 550-2. [This study took place in Honduras at temperatures from 22-36°C and relative humidity of 37-86%.]
Goldberg NM, Adams E. Supplementary water for breast-fed babies in a hot and dry climate--not really a necessity. Arch Dis Child. 1983 Jan;58(1):73-4. [This study took place in the Sinai desert, with temperatures between 32 and 37°C]
Sachdev HP, Krishna J, Puri RK. Do exclusively breast fed infants need fluid supplementation? Indian Pediatr. 1992 Apr; 29(4): 535-40.
Sachdev HP, Krishna J, Puri RK, Satyanarayana L, Kumar S. Water supplementation in exclusively breastfed infants during summer in the tropics. Lancet. 1991 Apr 20; 337(8747): 929-33. [This study took place in the tropics at temperatures from 34-41°C and relative humidity of 9-60%.]
Senanayake MP, Weerawarna H, Karunaratne KW, de Silva TU. Do babies need water in Sri Lanka? Ceylon Med J. 1999 Sep; 44(3): 126-9.
Jaundice
de Carvalho M, Klaus MH, Merkatz RB. Frequency of breast-feeding and serum bilirubin concentration. Am J Dis Child 1982 Aug;136(8):737-8.
de Carvalho M, Hall M, Harvey D. Effects of water supplementation on physiological jaundice in breast-fed babies. Arch Dis Child. 1981: 56: 568-569).
Nicoll A, Ginsburg R, Tripp JH. Supplementary feeding and jaundice in newborns. Acta Paediatr Scand 1982 Sep;71(5):759-61.
General
Glover J, Sandilands M. Supplementation of breastfeeding infants and weight loss in hospital. J Hum Lact 1990 Dec;6(4):163-6.
Martin-Calama J, Bunuel J, Valero MT, Labay M, Lasarte JJ, Valle F, de Miguel C. The effect of feeding glucose water to breastfeeding newborns on weight, body temperature, blood glucose, and breastfeeding duration. J Hum Lact 1997 Sep;13(3):209-13.
Scariati PD, Grummer-Strawn LM, Fein SB. Water supplementation of infants in the first month of life. Arch Pediatr Adolesc Med. 1997 Aug;151(8):830-2.
World Health Organization, Division of Child Health and Development Update No. 9: Breastfeeding and the Use of Water and Teas, November 1997.
Categories
Artikel
Serba serbi Penyimpanan ASI peras/pompa
Taken From : Milis Asiforbaby
Gimana ya cara nyimpen ASI di kulkas ?! Trus kalo gak ada kulkas gimana ?! Artikel ini akan mengupas secara praktis gimana sih cara menyimpan ASI. Selamat menyimpan ASI !
(Dirangkum dari berbagai sumber & ditulis bebas oleh Luluk Lely Soraya I, January 2006)
Karakteristik Visual dari ASI dan Aroma ASI
Banyak yang membayangkan bahwa ASI akan tampak seperti susu sapi yg homogen, yang tidak terpisah lapisannya sampai kapanpun (homogenized). ASI akan terpisah menjadi 2 lapisan jika didiamkan selama beberapa lama. Lapisan atas yg biasanya lebih kental warnanya kaya akan lemak. Ini bukan berarti ASI telah basi. Kocoklah perlahan wadah berisi ASI peras tsb, hingga menjadi larutan homogen kembali.
Tampilan dari ASI berbeda2 tiap waktu sesuai krn kandungannya pun berbeda2 tiap saat. Termasuk juga kandungan lemak dan warna dari ASI. Jumlah lemak dalam ASI akan fluktuatif dari hari ke hari. Bahkan saat ASI yg keluar di menit2 awal akan berbeda warna dan tampilannya. ASI yang dikeluarkan saat pertama kali proses pemerahan / pemompaan akan terlihat "lebih encer" dari ASI yang dikeluarkan di menit-menit berikutnya. Karena itu disebut FOREMILK (karena kaya akan protein). Sedangkan ASI yg keluar beberapa menit kemudian akan terlihat lebih kental. Atau disebut juga dg HINDMILK (kaya akan lemak). Warna dari ASI juga bervariasi tergantung dari apa yg ibu konsumsi. Pewarna makanan dalam minuman soda, minuman buah-buahan dan hidangan penutup yang mengandung gelatin diduga membuat warna ASI menjadi pink atau oranye kemerahmudaan. ASI yang berwarna hijau dikorelasikan dengan ibu yang mengkonsumsi minuman kesegaran yang berwarna hijau, rumput laut, atau sayuran berwarna hijau.
ASI yang berwarna pink mengindikasikan adanya darah dalam ASI. Hal ini dapat terjadi jika ibu mengalami dengan atau tanpa puting lecet. Jika puting ibu lecet dan berdarah, ibu dapat menghubungi klinik laktasi untuk mendapatkan saran penyembuhan. Darah dalam ASI tidak berbahaya bagi bayi, dan ibu dapat terus menyusui bayinya. Jika darah dalam ASI tidak juga membaik dalam waktu 2 minggu, segera konsultasikan dengan dokter.
Bagaimana dg aroma atau rasanya ?! Umumnya ASI segar berbau / beraroma manis. Sesekali ASI beku yang dicairkan akan beraroma spt sabun dan terkadang bayi tidak mau meminumnya. Hal ini disebabkan perubahan struktur lemak dalam ASI akibat perubahan suhu yg mendadak. Sehingga proses kerja enzim lipase terganggu. Krn itu tidak disarankan memanaskan ASI peras/pompa pada suhu tinggi, ataupun setelah dipanaskan langsung dibekukan kembali. Jika ASI peras berbau asam, maka bisa jadi ASI telah basi dan buanglah. Intinya selama ASI peras/pompa disimpan sesuai dg tatacara penyimpanan yg benar maka ASI tidak akan basi.
Wadah penyimpanan ASI
Pertanyaan yg sering diajukan para ibu, terutama ibu bekerja adalah apakah butuh wadah khusus ? Tidak ada aturan khusus harus menggunakan botol atau wadah khusus. Intinya gunakan wadah yg bisa tertutup rapat. Ibu bisa menggunakan botol kaca, wadah yg punya tutup dan berwarna bening, dan wadah yg punya tutup dan berwarna. Dan tentu saja selalu dibersihkan & disterilkan sebelum digunakan.
ASI peras/pompa sebaiknya disimpan dalam jumlah sedikit (cukup utk sekali minum + 60 ml). Agar tidak ada ASI yg tersisa dan terbuang. ASI juga dapat disimpan dalam kantung plastik bening. Namun hal ini tidak terlalu disarankan, karena mudah bocor dan ASI akan terbuang.
Jangan lupa utk memberikan label di tiap wadah penyimpanan ASI. ASI yg lebih awal disimpan, harus lebih dulu dibeirkan. First In, First Out. Beri laberl tanggal ASI diperah/dipompa agar memudahkan ibu.
Tatacara Penyimpanan ASI
Organisasi laktasi internasional, Lalecheleague, memiliki kisaran waktu berapa lama ASI dapat disimpan dalam suhu tertentu :
Suhu ruang (19-27C) sekitar 4-10 jam
Refrigerator (kulkas bawah) dg suhu 0-4C sekitar 2-3 hari
Freezer pd kulkas berpintu satu (suhu variatif < 4 C) : 2 minggu
Freezer pd kulkas berpintu dua (suhu variatif < 4 C) : 3-4 bulan
Freezer khusus / freezer utk es krim ( -19C) : 6 bulan atau lebih
Interval waktu tsb amat sangat bervariatif tergantung kondisi dari lokasi penyimpanan.
Meski dapat disimpan lebih lama, disarankan agar tidak terlalu lama menyimpan ASI peras. Karena ASI diproduksi sesuai dg kebutuhan pertumbuhan & perkembangan anak. Krnnya jika ibu memilki ASI peras berlebih tidak ada salahnya didonorkan ke mereka yg membutuhkannya.
Jika tidak ada lemari pendingin
Ada atau tidaknya lemari pendingin/kulkas bukan hambatan bagi ibu utk menyimpan ASI. Artinya jika ditempat ibu bekerja ataupun saat ibu bepergian jauh dr bayi utk waktu lama tidak ditemukan kulkas, maka ibu dapat menyimpan botol (wadah) berisi ASI peras/pompa dalam termos es yg telah diisi es batu tentunya. Jika es batu mencair, ibu bisa menggantinya lagi. Atau ada juga cooler khusus utk mendinginkan lebih lama dg blue ice.
Tips memberikan ASI peras/pompa ke bayi
Berikut tips singkat utk membeirkan ASI yg telah disimpan bagi si kecil :
Untuk ASI yg dibekukan (dari freezer), amat disarankan agar ASI dicairkan terlebih dahulu kulkas bawah. Dan bukan di suhu ruang. Setelah mencair, aliri wadah berisi ASI pada keran air hangat atau rendamlah wadah berisi ASI dlm wadah lebih besar berisi air hangat.
JANGAN menghangatkan ASI dalam suhu tinggi. Dan JANGAN merebus ASI. Karena jelas zat nutrisi dalam ASI akan rusak. Terutama zat anti infeksi / zat imun !
JANGAN menggunakan microwave utk menghangatkan ASI.
Kocoklah secara perlahan sebelum diberikan ke bayi.
Berikan dg sendok, pipet, dsb. Untuk bayi < 4 bl disarankan utk tidak menggunakan dot, karena adanya resiko bingung puting
ASI yg tersisa jika ingin disimpan kembali di refrigerator sebaiknya digunakan < 24 jam.
Meski hal ini tidak direkomendasikan. Karena itu simpanlah ASI dalam jumlah yg cukup
(sekali minum) agar cairan emas tsb tdk terbuang.
Dg mengetahui cara menyimpan ASI dan karakteristiknya, semoga makin hari makin banyak ibu yg tidak ragu ataupun segan memberikan ASI eksklusif. Meski ibu bekerja ataupun bepergian jauh. Agar tidak ada lagi kata "Duh kalo nyusuin tuh ngerepotin. Gak bisa ngapa2in. Nyusuin terus" dsbnya.
Sumber Artikel :
- Lalecheleague, Common Concerns When Storing Human Milk, by Cindy Scott Duke, From: NEW BEGINNINGS, Vol. 15 No. 4, July - August 1998, p. 109 (http://www.lalecheleague.org/NB/NBJulAug98p109.html)
- Breastmilk Collection and Storage Guidelines for Normal Newborns (
http://www.worksitelactation.com/faq_breastmilk.html)
- What are LLLI's guidelines for storing my pumped milk?
( http://www.lalecheleague.org/FAQ/milkstorage.html)
Gimana ya cara nyimpen ASI di kulkas ?! Trus kalo gak ada kulkas gimana ?! Artikel ini akan mengupas secara praktis gimana sih cara menyimpan ASI. Selamat menyimpan ASI !
(Dirangkum dari berbagai sumber & ditulis bebas oleh Luluk Lely Soraya I, January 2006)
Karakteristik Visual dari ASI dan Aroma ASI
Banyak yang membayangkan bahwa ASI akan tampak seperti susu sapi yg homogen, yang tidak terpisah lapisannya sampai kapanpun (homogenized). ASI akan terpisah menjadi 2 lapisan jika didiamkan selama beberapa lama. Lapisan atas yg biasanya lebih kental warnanya kaya akan lemak. Ini bukan berarti ASI telah basi. Kocoklah perlahan wadah berisi ASI peras tsb, hingga menjadi larutan homogen kembali.
Tampilan dari ASI berbeda2 tiap waktu sesuai krn kandungannya pun berbeda2 tiap saat. Termasuk juga kandungan lemak dan warna dari ASI. Jumlah lemak dalam ASI akan fluktuatif dari hari ke hari. Bahkan saat ASI yg keluar di menit2 awal akan berbeda warna dan tampilannya. ASI yang dikeluarkan saat pertama kali proses pemerahan / pemompaan akan terlihat "lebih encer" dari ASI yang dikeluarkan di menit-menit berikutnya. Karena itu disebut FOREMILK (karena kaya akan protein). Sedangkan ASI yg keluar beberapa menit kemudian akan terlihat lebih kental. Atau disebut juga dg HINDMILK (kaya akan lemak). Warna dari ASI juga bervariasi tergantung dari apa yg ibu konsumsi. Pewarna makanan dalam minuman soda, minuman buah-buahan dan hidangan penutup yang mengandung gelatin diduga membuat warna ASI menjadi pink atau oranye kemerahmudaan. ASI yang berwarna hijau dikorelasikan dengan ibu yang mengkonsumsi minuman kesegaran yang berwarna hijau, rumput laut, atau sayuran berwarna hijau.
ASI yang berwarna pink mengindikasikan adanya darah dalam ASI. Hal ini dapat terjadi jika ibu mengalami dengan atau tanpa puting lecet. Jika puting ibu lecet dan berdarah, ibu dapat menghubungi klinik laktasi untuk mendapatkan saran penyembuhan. Darah dalam ASI tidak berbahaya bagi bayi, dan ibu dapat terus menyusui bayinya. Jika darah dalam ASI tidak juga membaik dalam waktu 2 minggu, segera konsultasikan dengan dokter.
Bagaimana dg aroma atau rasanya ?! Umumnya ASI segar berbau / beraroma manis. Sesekali ASI beku yang dicairkan akan beraroma spt sabun dan terkadang bayi tidak mau meminumnya. Hal ini disebabkan perubahan struktur lemak dalam ASI akibat perubahan suhu yg mendadak. Sehingga proses kerja enzim lipase terganggu. Krn itu tidak disarankan memanaskan ASI peras/pompa pada suhu tinggi, ataupun setelah dipanaskan langsung dibekukan kembali. Jika ASI peras berbau asam, maka bisa jadi ASI telah basi dan buanglah. Intinya selama ASI peras/pompa disimpan sesuai dg tatacara penyimpanan yg benar maka ASI tidak akan basi.
Wadah penyimpanan ASI
Pertanyaan yg sering diajukan para ibu, terutama ibu bekerja adalah apakah butuh wadah khusus ? Tidak ada aturan khusus harus menggunakan botol atau wadah khusus. Intinya gunakan wadah yg bisa tertutup rapat. Ibu bisa menggunakan botol kaca, wadah yg punya tutup dan berwarna bening, dan wadah yg punya tutup dan berwarna. Dan tentu saja selalu dibersihkan & disterilkan sebelum digunakan.
ASI peras/pompa sebaiknya disimpan dalam jumlah sedikit (cukup utk sekali minum + 60 ml). Agar tidak ada ASI yg tersisa dan terbuang. ASI juga dapat disimpan dalam kantung plastik bening. Namun hal ini tidak terlalu disarankan, karena mudah bocor dan ASI akan terbuang.
Jangan lupa utk memberikan label di tiap wadah penyimpanan ASI. ASI yg lebih awal disimpan, harus lebih dulu dibeirkan. First In, First Out. Beri laberl tanggal ASI diperah/dipompa agar memudahkan ibu.
Tatacara Penyimpanan ASI
Organisasi laktasi internasional, Lalecheleague, memiliki kisaran waktu berapa lama ASI dapat disimpan dalam suhu tertentu :
Suhu ruang (19-27C) sekitar 4-10 jam
Refrigerator (kulkas bawah) dg suhu 0-4C sekitar 2-3 hari
Freezer pd kulkas berpintu satu (suhu variatif < 4 C) : 2 minggu
Freezer pd kulkas berpintu dua (suhu variatif < 4 C) : 3-4 bulan
Freezer khusus / freezer utk es krim ( -19C) : 6 bulan atau lebih
Interval waktu tsb amat sangat bervariatif tergantung kondisi dari lokasi penyimpanan.
Meski dapat disimpan lebih lama, disarankan agar tidak terlalu lama menyimpan ASI peras. Karena ASI diproduksi sesuai dg kebutuhan pertumbuhan & perkembangan anak. Krnnya jika ibu memilki ASI peras berlebih tidak ada salahnya didonorkan ke mereka yg membutuhkannya.
Jika tidak ada lemari pendingin
Ada atau tidaknya lemari pendingin/kulkas bukan hambatan bagi ibu utk menyimpan ASI. Artinya jika ditempat ibu bekerja ataupun saat ibu bepergian jauh dr bayi utk waktu lama tidak ditemukan kulkas, maka ibu dapat menyimpan botol (wadah) berisi ASI peras/pompa dalam termos es yg telah diisi es batu tentunya. Jika es batu mencair, ibu bisa menggantinya lagi. Atau ada juga cooler khusus utk mendinginkan lebih lama dg blue ice.
Tips memberikan ASI peras/pompa ke bayi
Berikut tips singkat utk membeirkan ASI yg telah disimpan bagi si kecil :
Untuk ASI yg dibekukan (dari freezer), amat disarankan agar ASI dicairkan terlebih dahulu kulkas bawah. Dan bukan di suhu ruang. Setelah mencair, aliri wadah berisi ASI pada keran air hangat atau rendamlah wadah berisi ASI dlm wadah lebih besar berisi air hangat.
JANGAN menghangatkan ASI dalam suhu tinggi. Dan JANGAN merebus ASI. Karena jelas zat nutrisi dalam ASI akan rusak. Terutama zat anti infeksi / zat imun !
JANGAN menggunakan microwave utk menghangatkan ASI.
Kocoklah secara perlahan sebelum diberikan ke bayi.
Berikan dg sendok, pipet, dsb. Untuk bayi < 4 bl disarankan utk tidak menggunakan dot, karena adanya resiko bingung puting
ASI yg tersisa jika ingin disimpan kembali di refrigerator sebaiknya digunakan < 24 jam.
Meski hal ini tidak direkomendasikan. Karena itu simpanlah ASI dalam jumlah yg cukup
(sekali minum) agar cairan emas tsb tdk terbuang.
Dg mengetahui cara menyimpan ASI dan karakteristiknya, semoga makin hari makin banyak ibu yg tidak ragu ataupun segan memberikan ASI eksklusif. Meski ibu bekerja ataupun bepergian jauh. Agar tidak ada lagi kata "Duh kalo nyusuin tuh ngerepotin. Gak bisa ngapa2in. Nyusuin terus" dsbnya.
Sumber Artikel :
- Lalecheleague, Common Concerns When Storing Human Milk, by Cindy Scott Duke, From: NEW BEGINNINGS, Vol. 15 No. 4, July - August 1998, p. 109 (http://www.lalecheleague.org/NB/NBJulAug98p109.html)
- Breastmilk Collection and Storage Guidelines for Normal Newborns (
http://www.worksitelactation.com/faq_breastmilk.html)
- What are LLLI's guidelines for storing my pumped milk?
( http://www.lalecheleague.org/FAQ/milkstorage.html)
Categories
Artikel
Mau Cepat Langsing? Menyusui aja yuk
Taken From : Milis Asiforbaby
Jika dilakukan dg benar, maka menyusui bisa jadi cara menurunkan BB (berat badan) paling aman dah sehat loh !
Tahukah kita saat ibu menyusui bayinya secara eksklusif, ia juga membakar > 600 kalori tubuhnya per hari. Ini sama saja dengan melakukan latihan aerobik selama lebih dari 2 jam !
Penelitian yg dipublikasikan di Journal of American Dietician Association menunjukkan bahwa aktivitas menyusui akan mengecilkan pinggul dan paha hingga beberapa inci.
Tapi kok saya menyusui malah tambah gemuk ?!
Nah coba perhatikan pola asupan sang ibu. Inget loh menyusui bukan berarti ada alasan utk makan berlebihan yang tidak sesuai dengan piramida makanan. Bukan berarti ibu menyusui butuh asupan kalori lebih dari ibu tidak menyusui, tetap saja pola makannya harus dijaga dong.
Jadi ?! Makan yang sehat sesuai piramida makanan, olahraga dan menyusui.
Tentu akan membuat ibu akan mudah kembali ke BB awal sebelum hamil alias langsing deh.
Ditulis bebas oleh Luluk Lely Soraya I @ September 2006
Sumber artikel :
• Breastfeeding reduces maternal lower body fat. Published in: J Am Diet Assoc 1993;93(4):429-33
You will lose weight faster. http://www.breastfeeding.com/all_about/all_about_lose_weight.html
Jika dilakukan dg benar, maka menyusui bisa jadi cara menurunkan BB (berat badan) paling aman dah sehat loh !
Tahukah kita saat ibu menyusui bayinya secara eksklusif, ia juga membakar > 600 kalori tubuhnya per hari. Ini sama saja dengan melakukan latihan aerobik selama lebih dari 2 jam !
Penelitian yg dipublikasikan di Journal of American Dietician Association menunjukkan bahwa aktivitas menyusui akan mengecilkan pinggul dan paha hingga beberapa inci.
Tapi kok saya menyusui malah tambah gemuk ?!
Nah coba perhatikan pola asupan sang ibu. Inget loh menyusui bukan berarti ada alasan utk makan berlebihan yang tidak sesuai dengan piramida makanan. Bukan berarti ibu menyusui butuh asupan kalori lebih dari ibu tidak menyusui, tetap saja pola makannya harus dijaga dong.
Jadi ?! Makan yang sehat sesuai piramida makanan, olahraga dan menyusui.
Tentu akan membuat ibu akan mudah kembali ke BB awal sebelum hamil alias langsing deh.
Ditulis bebas oleh Luluk Lely Soraya I @ September 2006
Sumber artikel :
• Breastfeeding reduces maternal lower body fat. Published in: J Am Diet Assoc 1993;93(4):429-33
You will lose weight faster. http://www.breastfeeding.com/all_about/all_about_lose_weight.html
Categories
Artikel
Nyusuin Ah gampang Jaman Dulu jg Ga Perlu ini Itu
Taken From : Milis Asiforbaby
Sering dengar kata-kata tsb ?! Ternyata menyusui itu gampang-gampang susah dan susah-susah gampang. Mudah jika kita tahu ilmunya. Sulit jika kita tidak tahu. Nah cari tahu yuk kenapa, kapan dan apa saja yang perlu disiapkan untuk proses menyusui.
Bicara soal persiapan ibu hamil, biasanya banyak sekali para ibu hamil yang sibuk dalam menyambut kedatangan sang bayi. Mulai dari perlengkapan bayi hingga sang ibu, dll. Tapi tahukah kita bahwa di masyarakat kita, sangat sedikit sekali ibu hamil yang menyiapkan dirinya dg berbagai ilmu ttg anak (spt imunisasi, masalah umum pada anak, dsbnya). Terutama ttg proses menyusui.
Coba kita perhatikan dg baik atau paling tidak kita ingat pengalaman pribadi.
Kapan sih biasanya seorg ibu menyiapkan dirinya atau mempelajari ttg gimana cara menyusui, apa kendala yang biasa ibu hadapi saat menyusui, dsbnya ?!
Maka jawabannya kebanyakan adalah saat sang bayi telah lahir ke dunia. Padahal saat itu kondisi ibu sedang “payah” baik fisik ataupun mental (baby blues syndrome). Banyak yang beranggapan, “Nanti aja deh kalo anaknya dah lahir” atau “Ah nyusuin itu kan gampang, tinggal nempel aja”, dsbnya.
Suka atau tidak suka jika kita perhatikan ke masyarakat kita, maka banyak ibu yang mempercayakan ilmu ttg menyusui itu dari orang yang lebih tua (ibu, nenek, kakak, dsbnya). Atau dari apa kata kebanyakan orang. Termasuk juga mempercayai mitos2 ttg ASI & menyusui yang kebanyakan justru tidak tepat.
Nah ternyata menurut pakar laktasi sedunia bahwa saat yang tepat mempersiapkan diri masalah menyusui adalah saat kehamilan. Bahkan jika jauh sebelum itu tentu lebih sempurna. Ingat bahwa ada 2 aktor utama dalam produksi ASI (hormon prolaktin & oksitosin). Lebih dr 80% keberhasilan dalam menyusui ditentukan dari rasa percaya diri sang ibu. Karena hormon produksi ASI yang sangat sensitif dengan hal ini. Nah gimana sih caranya supaya ibu selalu PEDE saat menyusui ?! Tentu saja dg bekal ilmu yang cukup.
Apa saja sih yang harus ibu hamil ketahui dan siapkan utk proses menyusui nanti ?
Ini pertanyaan yang sangat menarik. Kalau ditanya, apa sih yang biasa disiapkan ibu hamil utk menyusui ? Jawaban yang umum ditemukan adalah perawatan payudara. Yang dimassage lah, dsbnya. Sebetulnya itu bukan yang utama loh.
Persiapan menyusui untuk calon ibu
1. Pelajari dan pahami ttg ASI & menyusui
Mulai dari apa saja manfaat ASI, bagaimana caranya agar ASI diproduksi dg baik, teknik menyusui yang tepat, pentingnya proses menyusui di 24 jam pertama kelahiran bayi, pentingnya rawat gabung (rooming in), apa saja kendala umum yang sering dihadapi ibu menyusui, kemana ibu harus mencari pertolongan jika ibu mulai menemui kendala dlm menyusui, dsbnya. Jika ibu mengetahui hal-hal tersebut, ibu relatif terhindar dari kebingungan ataupun hambatan selama masa menyusui. Gimana caranya mendapatkan informasi tsb ? Ibu bisa mendapatkannya dari media massa (buku, radio, tv), internet, klinik laktasi, dsbnya.
2. Transfer ilmu ttg ASI & menyusui ke lingkungan terdekat ibu.
Terutama suami, keluarga dekat, dsbnya. Sudah sering kita jumpai para ibu yang ingin menyusui bayinya secara eksklusif namun menemui hambatan. Terutama tidak ada dukungan dari lingkungan. Sebaliknya, jika lingkungan ibu mendukung, maka keberhasilan menyusui akan besar. Teman-teman dekat yang mengerti dan mendukung ASI juga akan menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Kenyataan lingkungan tidak mendukung lebih dikarenakan mereka tidak mengerti ilmu tentang ASI dan menyusui. Nah ibu dapat membagi ilmunya (transfer knowledge) tentang ASI & menyusui ke lingkungan terdekatnya. Tujuannya tidak lain agar ibu mendapatkan dukungan sebanyak-banyaknya dalam proses menyusui nanti.
3. “Window shopping” (Mencari tempat bersalin yang pro-ASI)
Window shopping bukan hanya perlu dilakukan, jika kita akan membeli barang berharga saja loh. Window shopping juga perlu ibu lakukan untuk mencari tempat bersalin (Rumah Sakit, klinik bersalin dsbnya) yang mendukung ASI eksklusif. Tempat bersalin yang sayang ibu & anak istilahnya. Mengapa hal ini penting ?! Karena seringkali hambatan awal saat menyusui adalah saat persalinan dan pasca persalinan. Beberapa tempat bersalin menyediakan fasilitas rawat gabung (Rooming in), bahkan konselor laktasi. Tapi banyak juga tempat bersalin yang tidak menyediakan fasilitas ini. Tentu dengan mencari tahu jauh sebelum masa persalinan, akan memudahkan ibu dalam proses awal menyusui. Selain itu, tentu ibu dapat meminimalisasi intervensi atau hal-hal yang dapat mengganggu proses menyusui.
4. Persiapan fisik ibu hamil.
Gizi ibu yang baik juga membantu stamina tubuh ibu dalam menyusui. Perawatan payudara juga perlu dilakukan. Mulai dari massage atau pemijatan payudara hingga kompres payudara. Menarik-narik puting payudara, seperti yang sering dilakuan oleh ibu-ibu hamil di masa dulu, dianjurkan tidak dilakukan. Karena hal ini justru dapat merusak pelembab alami dari daerah sekitar puting. Artinya juga, saat ibu membersihkan payudara disarankan untuk tidak membersihkan dengan sabun. Khususnya daerah sekitar areola (daerah kecoklatan di payudara).
Nah jika semua persiapan tersebut dilakukan dengan baik, tentu ibu lebih percaya diri saat proses menyusui tiba kan ?! OK selamat menyusui !
Sumber artikel :
• Information is Your Ally in preparing to breastfeed: 10 Tips for Success. by Eva Lyford. http://www.kellymom.com/bf/start/prepare/bf-preparation.html
• Lalecheleague. What do I have to do to prepare my breasts for breastfeeding? I have heard things like "roughing them up" is a good way to prepare them so they won't hurt. http://www.lalecheleague.org/FAQ/breastprep.html
• Breastfeeding—Starting Out Right. http://www.kellymom.com/newman/01starting_out_right.html
Sering dengar kata-kata tsb ?! Ternyata menyusui itu gampang-gampang susah dan susah-susah gampang. Mudah jika kita tahu ilmunya. Sulit jika kita tidak tahu. Nah cari tahu yuk kenapa, kapan dan apa saja yang perlu disiapkan untuk proses menyusui.
Bicara soal persiapan ibu hamil, biasanya banyak sekali para ibu hamil yang sibuk dalam menyambut kedatangan sang bayi. Mulai dari perlengkapan bayi hingga sang ibu, dll. Tapi tahukah kita bahwa di masyarakat kita, sangat sedikit sekali ibu hamil yang menyiapkan dirinya dg berbagai ilmu ttg anak (spt imunisasi, masalah umum pada anak, dsbnya). Terutama ttg proses menyusui.
Coba kita perhatikan dg baik atau paling tidak kita ingat pengalaman pribadi.
Kapan sih biasanya seorg ibu menyiapkan dirinya atau mempelajari ttg gimana cara menyusui, apa kendala yang biasa ibu hadapi saat menyusui, dsbnya ?!
Maka jawabannya kebanyakan adalah saat sang bayi telah lahir ke dunia. Padahal saat itu kondisi ibu sedang “payah” baik fisik ataupun mental (baby blues syndrome). Banyak yang beranggapan, “Nanti aja deh kalo anaknya dah lahir” atau “Ah nyusuin itu kan gampang, tinggal nempel aja”, dsbnya.
Suka atau tidak suka jika kita perhatikan ke masyarakat kita, maka banyak ibu yang mempercayakan ilmu ttg menyusui itu dari orang yang lebih tua (ibu, nenek, kakak, dsbnya). Atau dari apa kata kebanyakan orang. Termasuk juga mempercayai mitos2 ttg ASI & menyusui yang kebanyakan justru tidak tepat.
Nah ternyata menurut pakar laktasi sedunia bahwa saat yang tepat mempersiapkan diri masalah menyusui adalah saat kehamilan. Bahkan jika jauh sebelum itu tentu lebih sempurna. Ingat bahwa ada 2 aktor utama dalam produksi ASI (hormon prolaktin & oksitosin). Lebih dr 80% keberhasilan dalam menyusui ditentukan dari rasa percaya diri sang ibu. Karena hormon produksi ASI yang sangat sensitif dengan hal ini. Nah gimana sih caranya supaya ibu selalu PEDE saat menyusui ?! Tentu saja dg bekal ilmu yang cukup.
Apa saja sih yang harus ibu hamil ketahui dan siapkan utk proses menyusui nanti ?
Ini pertanyaan yang sangat menarik. Kalau ditanya, apa sih yang biasa disiapkan ibu hamil utk menyusui ? Jawaban yang umum ditemukan adalah perawatan payudara. Yang dimassage lah, dsbnya. Sebetulnya itu bukan yang utama loh.
Persiapan menyusui untuk calon ibu
1. Pelajari dan pahami ttg ASI & menyusui
Mulai dari apa saja manfaat ASI, bagaimana caranya agar ASI diproduksi dg baik, teknik menyusui yang tepat, pentingnya proses menyusui di 24 jam pertama kelahiran bayi, pentingnya rawat gabung (rooming in), apa saja kendala umum yang sering dihadapi ibu menyusui, kemana ibu harus mencari pertolongan jika ibu mulai menemui kendala dlm menyusui, dsbnya. Jika ibu mengetahui hal-hal tersebut, ibu relatif terhindar dari kebingungan ataupun hambatan selama masa menyusui. Gimana caranya mendapatkan informasi tsb ? Ibu bisa mendapatkannya dari media massa (buku, radio, tv), internet, klinik laktasi, dsbnya.
2. Transfer ilmu ttg ASI & menyusui ke lingkungan terdekat ibu.
Terutama suami, keluarga dekat, dsbnya. Sudah sering kita jumpai para ibu yang ingin menyusui bayinya secara eksklusif namun menemui hambatan. Terutama tidak ada dukungan dari lingkungan. Sebaliknya, jika lingkungan ibu mendukung, maka keberhasilan menyusui akan besar. Teman-teman dekat yang mengerti dan mendukung ASI juga akan menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Kenyataan lingkungan tidak mendukung lebih dikarenakan mereka tidak mengerti ilmu tentang ASI dan menyusui. Nah ibu dapat membagi ilmunya (transfer knowledge) tentang ASI & menyusui ke lingkungan terdekatnya. Tujuannya tidak lain agar ibu mendapatkan dukungan sebanyak-banyaknya dalam proses menyusui nanti.
3. “Window shopping” (Mencari tempat bersalin yang pro-ASI)
Window shopping bukan hanya perlu dilakukan, jika kita akan membeli barang berharga saja loh. Window shopping juga perlu ibu lakukan untuk mencari tempat bersalin (Rumah Sakit, klinik bersalin dsbnya) yang mendukung ASI eksklusif. Tempat bersalin yang sayang ibu & anak istilahnya. Mengapa hal ini penting ?! Karena seringkali hambatan awal saat menyusui adalah saat persalinan dan pasca persalinan. Beberapa tempat bersalin menyediakan fasilitas rawat gabung (Rooming in), bahkan konselor laktasi. Tapi banyak juga tempat bersalin yang tidak menyediakan fasilitas ini. Tentu dengan mencari tahu jauh sebelum masa persalinan, akan memudahkan ibu dalam proses awal menyusui. Selain itu, tentu ibu dapat meminimalisasi intervensi atau hal-hal yang dapat mengganggu proses menyusui.
4. Persiapan fisik ibu hamil.
Gizi ibu yang baik juga membantu stamina tubuh ibu dalam menyusui. Perawatan payudara juga perlu dilakukan. Mulai dari massage atau pemijatan payudara hingga kompres payudara. Menarik-narik puting payudara, seperti yang sering dilakuan oleh ibu-ibu hamil di masa dulu, dianjurkan tidak dilakukan. Karena hal ini justru dapat merusak pelembab alami dari daerah sekitar puting. Artinya juga, saat ibu membersihkan payudara disarankan untuk tidak membersihkan dengan sabun. Khususnya daerah sekitar areola (daerah kecoklatan di payudara).
Nah jika semua persiapan tersebut dilakukan dengan baik, tentu ibu lebih percaya diri saat proses menyusui tiba kan ?! OK selamat menyusui !
Sumber artikel :
• Information is Your Ally in preparing to breastfeed: 10 Tips for Success. by Eva Lyford. http://www.kellymom.com/bf/start/prepare/bf-preparation.html
• Lalecheleague. What do I have to do to prepare my breasts for breastfeeding? I have heard things like "roughing them up" is a good way to prepare them so they won't hurt. http://www.lalecheleague.org/FAQ/breastprep.html
• Breastfeeding—Starting Out Right. http://www.kellymom.com/newman/01starting_out_right.html
Categories
Artikel
ASI Eksklusif Tekan Angka Kematian Bayi Indonesia
Taken From : Milis Asiforbaby
Tuesday, 15 August 2006
UNICEF menyatakan, sebanyak 30.000 kematian bayi di Indonesia dan 10 juta kematian anak Balita di dunia pada tiap tahunnya, bisa dicegah melalui pemberian ASI (Air Susu Ibu) secara eksklusif selama enam bulan sejak tanggal kelahirannya, tanpa harus memberikan makanan serta minuman tambahan kepada bayi. "Meskipun manfaat memeberikan ASI Eksklusif dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan anak telah diketahui secara luas, namun kesadaran Ibu untuk memberikan ASI Ekslusif di Indonesia, baru sebesar 14 persen saja, itu pun diberikan hanya sampai bayi berusia empat bulan," demikian siaran pers UNICEF yang diterima Antara di Jakarta, Selasa.
UNICEF menyebutkan bukti ilmiah terbaru yang dikeluarkan oleh jurnal Paediatrics pada tahun 2006 ini, terungkap data bahwa bayi yang diberi susu formula, memiliki kemungkinan untuk meninggal dunia pada bulan pertama kelahirannya. Dan peluang itu 25 kali lebih tinggi dari bayi yang disusui oleh ibunya secara eksklusif.
Banyaknya kasus kurang gizi pada anak-anak berusia di bawah dua tahun yang sempat melanda beberapa wilayah Indonesia dapat diminimalisir melalui pemberian ASI secara eksklusif. Oleh sebab itu sudah sewajarnya ASI eksklusif dijadikan sebagai prioritas program di negara berkembang ini.
UNICEF menyebutkan bahwa ketidaktahuan ibu tentang pentingnya ASI, cara menyusui dengan benar, serta pemasaran yang dilancarkan secara agresif oleh para produsen susu formula, merupakan faktor penghambat bagi terbentuknya kesadaran orang tua didalam memberikan ASI eksklusif.
Meskipun aturan pemasaran produk pengganti ASI terdapat dalam kode etik internasional yang juga telah diratifikasi oleh pemerintah Indonesia dalam SK Menteri Kesehatan, namun tetap saja para produsen susu bayi melakukan promosi secara gencar, bahkan sampai menyediakan susu formula itu di rumah sakit ataupun klinik-klinik bersalin.
Dalam upaya meredam maraknya promosi dan pemasaran susu pengganti ASI, serta menumbuhkan semangat dan kesadaran ibu dalam memberikan ASI eksklusif untuk anak-anaknya, maka UNICEF akan menggelar diskusi yang bertemakan "Menggugat Promosi Gencar Susu Bayi" di Jakarta, Rabu (9/8).
Tujuan dari diskusi tersebut yakni, guna menumbuhkan peraturan baru untuk meredam gencarnya pemasaran produk susu formula serta mendorong terselenggaranya program Agustus ini sebagai bulan ASI di Indonesia. [TMA, Ant]
Sumber : Gatra
Comments
Bayi saya sekarang berumur 4 bulan. Saya ada kendala memberikan asi ekslusif, karena sejak awal ASI-saya sedikit (tidak membuat bayi kenyang) sehingga terpaksa ditambah dengan susu formula. Saya harus bagaimana, karena hal ini saya lakukan pun karena terpaksa. Sekarang pun akhirnya dikenalkan dengan makanan pendamping karena bayi saya minum ASI+susunya menjadi berkurang tidak seperti biasanya dan lebih banyak menggigit-gigit tangannya. Hal ini pun sudah atas saran dokter. Gimana dong?
Padahal segala vitamin sudah saya minum, berusaha sesering mungkin menyusui, tapi tetap saja produksi ASI-nya tidak melimpah. Suka iri deh sama Ibu-ibu lain, tapi mau gimana lagi..
Tuesday, 15 August 2006
UNICEF menyatakan, sebanyak 30.000 kematian bayi di Indonesia dan 10 juta kematian anak Balita di dunia pada tiap tahunnya, bisa dicegah melalui pemberian ASI (Air Susu Ibu) secara eksklusif selama enam bulan sejak tanggal kelahirannya, tanpa harus memberikan makanan serta minuman tambahan kepada bayi. "Meskipun manfaat memeberikan ASI Eksklusif dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan anak telah diketahui secara luas, namun kesadaran Ibu untuk memberikan ASI Ekslusif di Indonesia, baru sebesar 14 persen saja, itu pun diberikan hanya sampai bayi berusia empat bulan," demikian siaran pers UNICEF yang diterima Antara di Jakarta, Selasa.
UNICEF menyebutkan bukti ilmiah terbaru yang dikeluarkan oleh jurnal Paediatrics pada tahun 2006 ini, terungkap data bahwa bayi yang diberi susu formula, memiliki kemungkinan untuk meninggal dunia pada bulan pertama kelahirannya. Dan peluang itu 25 kali lebih tinggi dari bayi yang disusui oleh ibunya secara eksklusif.
Banyaknya kasus kurang gizi pada anak-anak berusia di bawah dua tahun yang sempat melanda beberapa wilayah Indonesia dapat diminimalisir melalui pemberian ASI secara eksklusif. Oleh sebab itu sudah sewajarnya ASI eksklusif dijadikan sebagai prioritas program di negara berkembang ini.
UNICEF menyebutkan bahwa ketidaktahuan ibu tentang pentingnya ASI, cara menyusui dengan benar, serta pemasaran yang dilancarkan secara agresif oleh para produsen susu formula, merupakan faktor penghambat bagi terbentuknya kesadaran orang tua didalam memberikan ASI eksklusif.
Meskipun aturan pemasaran produk pengganti ASI terdapat dalam kode etik internasional yang juga telah diratifikasi oleh pemerintah Indonesia dalam SK Menteri Kesehatan, namun tetap saja para produsen susu bayi melakukan promosi secara gencar, bahkan sampai menyediakan susu formula itu di rumah sakit ataupun klinik-klinik bersalin.
Dalam upaya meredam maraknya promosi dan pemasaran susu pengganti ASI, serta menumbuhkan semangat dan kesadaran ibu dalam memberikan ASI eksklusif untuk anak-anaknya, maka UNICEF akan menggelar diskusi yang bertemakan "Menggugat Promosi Gencar Susu Bayi" di Jakarta, Rabu (9/8).
Tujuan dari diskusi tersebut yakni, guna menumbuhkan peraturan baru untuk meredam gencarnya pemasaran produk susu formula serta mendorong terselenggaranya program Agustus ini sebagai bulan ASI di Indonesia. [TMA, Ant]
Sumber : Gatra
Comments
Bayi saya sekarang berumur 4 bulan. Saya ada kendala memberikan asi ekslusif, karena sejak awal ASI-saya sedikit (tidak membuat bayi kenyang) sehingga terpaksa ditambah dengan susu formula. Saya harus bagaimana, karena hal ini saya lakukan pun karena terpaksa. Sekarang pun akhirnya dikenalkan dengan makanan pendamping karena bayi saya minum ASI+susunya menjadi berkurang tidak seperti biasanya dan lebih banyak menggigit-gigit tangannya. Hal ini pun sudah atas saran dokter. Gimana dong?
Padahal segala vitamin sudah saya minum, berusaha sesering mungkin menyusui, tapi tetap saja produksi ASI-nya tidak melimpah. Suka iri deh sama Ibu-ibu lain, tapi mau gimana lagi..
Categories
Artikel
ASI di freezer & Cara Penyimpanan Asi
Taken From : Milis Asiforbaby
Sumber: ibu ibu DI
Tanya
Selama ini aku tidak pernah menyimpan asi di freezer (menyimpannya di kulkas biasa), jadi perasan asi hari ini selalu dipakai keesokan harinya (tidak lebih dari 24 jam). Waktu kemarin bahas asi eksklusif ada beberapa ibu yang menyimpan asinya di freezer untuk beberapa hari. Sudah 1-2 bulan ini aku mulai ikut menyimpan asi di freezer, perasan asi hari jumat dipakainya hari senin. Pertanyaanku, apakah asi yang disimpan di freezer itu hasil 'pemanasan'nya (setelah dikeluarin dan direndam di air panas) sama dengan asi yang disimpan di kulkas biasa? masalahnya, asiku yang kusimpan di freezer setelah dikeluarin dan dipanasin' warnanya agak kekuningan dan berminyak. Sudah begitu anakku agak ogah-ogahan kalau hari senin minum asi yang dari frezzer ini. Memang kalau kuperhatikan lebih fresh yang disimpan di kulkas biasa (hasil perasan sehari sebelumnya). Apa memang seperti itu? atau asiku sudah 'rusak'? atau kebetulan saja anakku pas malas minum asi? (Llk)
Jawab
Kalau aku simpan ASI di Freezer, ASI sebelum dipakai, mesti ditaruh dulu didalam refrigator, minimal 5 jam sampai dia tidak beku lagi, baru deh habis itu bisa diproses seperti ASI yang disimpan di Refrigator. Nah kalau ASI beku langsung dipanaskan, memang nantinya suka pecah, jadi agak berminyak, dan pasti tidak enak [It]
Asi beku dari freezer jangan langsung dipanasin, bisa rusak, kalau aku dulu, misalnya mau diminum siang, pagi keluarin dari freezer, taruh di kulkas bagian bawah, ntar pas mau diminum baru dipanasin. Tapi dulu itu aku sering mbandel juga, asi perasan jumat yang untuk diminum senin siang sering tidak aku simpan di freezer, cuma aku taruh persis dibawahnya freezer. Alhamdulillah anakku tidak apa-apa & tetap doyan. Kalau untuk cadangan/bakal disimpan lama, baru aku taruh di freezer. [Rat]
Aku juga pakai sistem diturunin dulu ke kulkas bagian bawah, tapi entah kenapa jadinya tetap agak berminyak begitu ya ? karena semalam asisten laporan kalau anakku susah minum asi kalau yang dari freezer itu, jadinya kepikiran apa memang asinya yang sudah 'rusak' atau kebetulan saja ya? Mudah-mudahan cuma kebetulan saja dia pas males minum. (Llk)
Kalau mau pakai asi dari freezer, direndam air biasa dulu (jangan air panas). Nanti kalau sudah netral suhunya, baru direndam di air hangat [Has]
Aku dulu sering juga menyimpan ASI di freezer. Berdasar literatur yang aku baca. ASI yang disimpan di freezer memang akan rusak emulsinya, ini yang menyebabkan jadi terpisahnya lemak susu dari ikatannya, karena proses pendinginan dan pembekuan. Jadi terlihat berminyak/ terpisah minyaknya saat pencairan. Dijelaskan juga bahwa itu tidak berarti ASI tersebut rusak, kandungan gizinya akan tetap lengkap yang berkurang adalah zat kekebalan tubuh yang terkandung di ASI secara alami. Aku untuk Senin biasanya stok dari Sabtu, tidak perlu di freezer tidak papa. Cuma untuk jaga-jaga waktu lama memang ku masukan ke freezer dalam kantong plastik yang sudah kuberi tanggal dan jam perah. [al]
Kalau aku habis diturunin ke kulkas bawah; mis. untuk senin pagi, minggu malem dituruninnya; senin paginya kan belum tentu sudah cair semua. Dicairkan dulu di air biasa. Baru masukkan kembali ke kulkas bawah. Kalau mau dipakai, baru dituang seperlunya untuk dihangatkan di air panas. [Ri]
Harusnya sih warna kekuning-kuningan itu tidak muncul kalau proses pencairannya perlahan. Jadi jauh-jauh sebelum jadwal minum susu, min. satu jam, keluarkan botol ASI beku dan rendam di dalam mangkuk berisi air keran. Biasanya setiap kali air rendaman terasa makin dingin, aku ganti terus beberapa kali. Kalau bisa sampai sebagian besar atau malah seluruh ASI mencair. Setelah itu campur air rendaman dengan air termos - biar tidak terlalu panas - sehingga asi nantinya tidak berwarna kekuning-kuningan. Kalau punya waktu lebih lama lagi sih, turunin saja dulu dari freezer ke refrigerator, lalu ikuti proses di atas. [Jud]
Dulu anakku juga tidak mau minum asi yang sudah masuk freezer, terus, aku diberi tahu saudaraku, mungkin juga pengaruh bahan-bahan lain yang disimpan di freezer misalnya daging dll, walaupun zat di dalam asi-nya mungkin tetep sama tapi baunya mungkin sudah beda, jadi mungkin beli kulkas musti 2 ya kalau punya baby. [ver]
Kan ada yang untuk penetral bau di kulkas harganya sekitar Rp. 5000,00 yang kecil aku beli di supermarket Bagus merknya, ada juga merk Gajah (maaf sebutin brand), cari saja sekitar kapur barus, pemakaian buat jangka waktu 6 bulan. [Nik]
Sumber: ibu ibu DI
Tanya
Selama ini aku tidak pernah menyimpan asi di freezer (menyimpannya di kulkas biasa), jadi perasan asi hari ini selalu dipakai keesokan harinya (tidak lebih dari 24 jam). Waktu kemarin bahas asi eksklusif ada beberapa ibu yang menyimpan asinya di freezer untuk beberapa hari. Sudah 1-2 bulan ini aku mulai ikut menyimpan asi di freezer, perasan asi hari jumat dipakainya hari senin. Pertanyaanku, apakah asi yang disimpan di freezer itu hasil 'pemanasan'nya (setelah dikeluarin dan direndam di air panas) sama dengan asi yang disimpan di kulkas biasa? masalahnya, asiku yang kusimpan di freezer setelah dikeluarin dan dipanasin' warnanya agak kekuningan dan berminyak. Sudah begitu anakku agak ogah-ogahan kalau hari senin minum asi yang dari frezzer ini. Memang kalau kuperhatikan lebih fresh yang disimpan di kulkas biasa (hasil perasan sehari sebelumnya). Apa memang seperti itu? atau asiku sudah 'rusak'? atau kebetulan saja anakku pas malas minum asi? (Llk)
Jawab
Kalau aku simpan ASI di Freezer, ASI sebelum dipakai, mesti ditaruh dulu didalam refrigator, minimal 5 jam sampai dia tidak beku lagi, baru deh habis itu bisa diproses seperti ASI yang disimpan di Refrigator. Nah kalau ASI beku langsung dipanaskan, memang nantinya suka pecah, jadi agak berminyak, dan pasti tidak enak [It]
Asi beku dari freezer jangan langsung dipanasin, bisa rusak, kalau aku dulu, misalnya mau diminum siang, pagi keluarin dari freezer, taruh di kulkas bagian bawah, ntar pas mau diminum baru dipanasin. Tapi dulu itu aku sering mbandel juga, asi perasan jumat yang untuk diminum senin siang sering tidak aku simpan di freezer, cuma aku taruh persis dibawahnya freezer. Alhamdulillah anakku tidak apa-apa & tetap doyan. Kalau untuk cadangan/bakal disimpan lama, baru aku taruh di freezer. [Rat]
Aku juga pakai sistem diturunin dulu ke kulkas bagian bawah, tapi entah kenapa jadinya tetap agak berminyak begitu ya ? karena semalam asisten laporan kalau anakku susah minum asi kalau yang dari freezer itu, jadinya kepikiran apa memang asinya yang sudah 'rusak' atau kebetulan saja ya? Mudah-mudahan cuma kebetulan saja dia pas males minum. (Llk)
Kalau mau pakai asi dari freezer, direndam air biasa dulu (jangan air panas). Nanti kalau sudah netral suhunya, baru direndam di air hangat [Has]
Aku dulu sering juga menyimpan ASI di freezer. Berdasar literatur yang aku baca. ASI yang disimpan di freezer memang akan rusak emulsinya, ini yang menyebabkan jadi terpisahnya lemak susu dari ikatannya, karena proses pendinginan dan pembekuan. Jadi terlihat berminyak/ terpisah minyaknya saat pencairan. Dijelaskan juga bahwa itu tidak berarti ASI tersebut rusak, kandungan gizinya akan tetap lengkap yang berkurang adalah zat kekebalan tubuh yang terkandung di ASI secara alami. Aku untuk Senin biasanya stok dari Sabtu, tidak perlu di freezer tidak papa. Cuma untuk jaga-jaga waktu lama memang ku masukan ke freezer dalam kantong plastik yang sudah kuberi tanggal dan jam perah. [al]
Kalau aku habis diturunin ke kulkas bawah; mis. untuk senin pagi, minggu malem dituruninnya; senin paginya kan belum tentu sudah cair semua. Dicairkan dulu di air biasa. Baru masukkan kembali ke kulkas bawah. Kalau mau dipakai, baru dituang seperlunya untuk dihangatkan di air panas. [Ri]
Harusnya sih warna kekuning-kuningan itu tidak muncul kalau proses pencairannya perlahan. Jadi jauh-jauh sebelum jadwal minum susu, min. satu jam, keluarkan botol ASI beku dan rendam di dalam mangkuk berisi air keran. Biasanya setiap kali air rendaman terasa makin dingin, aku ganti terus beberapa kali. Kalau bisa sampai sebagian besar atau malah seluruh ASI mencair. Setelah itu campur air rendaman dengan air termos - biar tidak terlalu panas - sehingga asi nantinya tidak berwarna kekuning-kuningan. Kalau punya waktu lebih lama lagi sih, turunin saja dulu dari freezer ke refrigerator, lalu ikuti proses di atas. [Jud]
Dulu anakku juga tidak mau minum asi yang sudah masuk freezer, terus, aku diberi tahu saudaraku, mungkin juga pengaruh bahan-bahan lain yang disimpan di freezer misalnya daging dll, walaupun zat di dalam asi-nya mungkin tetep sama tapi baunya mungkin sudah beda, jadi mungkin beli kulkas musti 2 ya kalau punya baby. [ver]
Kan ada yang untuk penetral bau di kulkas harganya sekitar Rp. 5000,00 yang kecil aku beli di supermarket Bagus merknya, ada juga merk Gajah (maaf sebutin brand), cari saja sekitar kapur barus, pemakaian buat jangka waktu 6 bulan. [Nik]
Categories
Artikel
Subscribe to:
Posts (Atom)